Terungkap Misteri Tewasnya Pasangan Kakek dan Nenek di Bogor, Pembunuhnya Ternyata Tetangga
Setelah melarikan diri dan buron sekitar 1 tahun, pelaku akhirnya ditangkap di Solok, Sumatera Barat pada 10 September 2019.
Terungkap Misteri Tewasnya Pasangan Kakek dan Nenek di Bogor, Pembunuhnya Ternyata Tetangga
SERAMBINEWS.COM, BOGOR – Setahun lalu tepatnya pada 30 Mei 2018, warga Kampung Pabuaran, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dihebohkan dengan penemuan jasad kakek dan nenek bernama SM alias Sadam (70) dan HN alias Haryati (65).
Ternyata korban pemilik warung itu dihabisi oleh tetangganya sendiri berinisial RN (36).
TribunJakarta.com mengutip TribunnewsBogor terkait dengan peristiwa tersebut.
Pelaku Buron 1 Tahun
Pelaku RN tinggal di kontrakan milik korban tepat di samping lokasi pembunuhan.
Setelah melarikan diri dan buron sekitar 1 tahun, pelaku akhirnya ditangkap di Solok, Sumatera Barat pada 10 September 2019.
"Pelaku atas nama RN melakukan pembunuhan terhadap pasangan suami istri inisial SM dan HN dimana ini pasangan lanjut usia," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Selasa (16/9/2019).
Baca: Video Viral Emak-emak Rebutan Rendang di Kondanan, Wajah Ibu Dikenali, Ternyata Sering Main Film
Baca: Ternyata Aceh Utara pada 2008 Sudah Siapkan Lahan untuk eks GAM, Ini Jumlah dan Lokasinya
Curi Lewat Plafon
Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky menjelaskan bahwa awalnya RN melakukan pencurian di warung kelontong milik korban dengan cara masuk melalui atap plafon kontrakannya yang menyambung dengan toko atau warung korban pada waktu subuh.
Namun, aksi pelaku yang bekerja serabutan ini malah kepergok oleh para korban pasangan kakek dan nenek.
"Karena panik ketahuan, kemudian pelaku mendorong dan mencekik korban (SM) hingga meninggal dunia. Dilanjutkan kepada istri korban (HN) yang kebetulan ada di TKP, dia didorong sampai kepala terbentur kemudian dipukul dan dicekik hingga meninggal dunia," kata Dicky.
Setelah itu, pelaku keluar melalui atap plafon pindah ke kontrakannya yang ada di sebelah warung tersebut dan melarikan diri hingga akhirnya ditangkap di wilayah Sumatera Barat.
"Pelaku ditangkap saat sedang bekerja menjadi kuli bangunan. Untuk motifnya, melakukan pencurian di tempat daripada korban. Pelaku dijerat pasal 338 dengan ancaman bisa sampai 15 tahun (kurungan)," katanya.
Pengungkapan kasus ini, diakui Dicky memang memakan waktu cukup lama yang diketahui mencapai sekitar 1 tahun.
"Ya melarikan diri, kendalanya seperti itu. Tapi komitmen kita untuk setiap kasus-kasus itu apalagi kasus kekerasan kita akan kejar, sampai mana pun akan kita kejar," pungkasnya.
Baca: Tak Perlu Jauh-jauh Berobat, Taman Refleksi dan Toga di Bireuen Jadi Pilihan Gaya Hidup Sehat
Baca: Jangan Panik Saat Ban Pecah, Lakukan Ini pada Mobil Anda Agar Selamat dari Kondisi Genting
Pelaku Kaget Masih Dicari Polisi
RN baru ditangkap jajaran Satreskrim Polres Bogor pada 10 September 2019 kemarin.
Pelaku ditangkap di Solok, Sumatera Barat saat tengah bekerja sebagai kuli bangunan.
Saat ditangkap, pelaku tidak melakukan perlawan terhadap pihak kepolisian.
Pelaku justru tergemap lantaran mengira dirinya sudah tidak lagi dicari polisi.
"Si pelaku sampai (heran) Lho, Saya masih dicari pak? gitu. Dia melarikan diri, kendalanya seperti itu. Tapi komitmen kita untuk kasus-kasus apalagi kasus kekerasan kita akan kejar sampai manapun akan kita ungkap," ujar Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky dalam keterangan persnya di Mapolres Bogor, Selasa (17/9/2019).
Kronologi

Seorang pelaku pencurian disertai pembunuhan berinisial RN ditangkap Polisi. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)
Sepasang kakek-nenek di Ciampea, Kabupaten Bogor ditemukan tewas di dalam kamar tidur, Kamis (31/5/2018).
Kakek-nenek yang masing-masing bernama Sadam (70) dan Haryati (68) itu ditemukan tewas sekira puku 08.00 WIB oleh anaknya, Nurhadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada awalnya Nurhadi curiga tidak melihat orangtuanya berjualan seperti biasanya pada pagi hari.
Walhasil, Nurhayadi mencoba memanggil warga sekitar dan Ketua RT setempat untuk mendobrak pintu rumah.
Setelahnya, Nurhadi dan sejumlah warga pun terkejut melihat kakek neneknya tergeletak di lantai dengan kondisi sudah meninggal dunia.
Seorang warga, Aguswan (41) mengatakan, kakek-nenek tersebut hanya tingga berdua di rumahnya yang bersampingan dengan sekolah PAUD.
"Anaknya sudah pada besar, jadi almarhum itu ngewarung di rumahnya," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (31/5/2018).
Warga setempat pun dibuat heran saat warung milik Sadam tak kunjung buka hingga waktu menunjukkan pukul 08.00 WIB.
Padahal warung kelontong tersebut biasa sudah buka sejak pukul 06.30 WIB.
"Karena kan ada anak-anak PAUD yang sekolah jadi pagi tadi sudah buka, kemudian pada penasaran ko belum buka," tuturnya.
Tak disangka-sangka, kakek-nenek yang juga memiliki usaha kontrakan di sebelah rumahnya itu ternyata tewas yang belum diketahui secara pasti penyebabnya.
"Baru pertama kali kampung ini dibuat geger dengan kejadian ini, semuanya gak menyangka," ucapnya.
Warga lainnya, Bagas Apis (17) mengatakan bahwa tidak ada gerak gerik mencurigakan di sekitar kediaman korban sejak malam hari.
Menurutnya, kawasan kampung tersebut selalu ramai mulai dari malam hingga subuh.
"Karena kan bulan puasa, jadi banyak yang begadang juga, kebetulan saya juga lagi nongkrong sama teman-teman saya dekat kediaman almarhum Pak Sadam," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (31/5/2018).
Namun, pada waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB dini hari, rekannya yang masih bersaudara dengan korban mendengar suara minta tolong.
Saat itu, dirinya dan rekannya langsung mencari di mana sumber teriakan itu berasal.
"Langsung ramai-ramain nyari, kayanya itu suara almarhum Bu Haryati, tapi pas dicari-cari itu tidak ada apa-apa, ga ada yang mencurigakan juga," ucapnya.
Pencarian tersebut pun dihentikan pada pukul 03.00 WIB lantaran tidak membuahkan hasil apapun.
"Yang nyari langsung pada pulang ke rumahnya masing-masing, karena kan mau sahur juga," katanya.
Pagi harinya, Bagas pun terkejut mendengar kabar bahwa Sadam dan Haryati ditemukan tewas di kediamannya. Padahal, dirinya yang pada dini hari tadi berada di sekitar kediamannya tak melihat ada kecurigaan apapun.
"Iya kaget banget, langsung ramai di sekitar rumahnya, awalnya warga heran kok warung almarhum Pak Sadam ga buka padahal biasanya pukul 06.30 WIB itu udah buka," jelasnya.
Sebelum ditemukan tewas dengan istrinya, Sadam (70) rupanya masih beraktivitas menjaga warung nya hingga pukul 21.00 WIB..
Hal itu disampaikan langsung tetangga korban di Kampung Pabuaran, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor yang enggan disebutkan identitasnya.
"Iya, jadi sebelum warungnya tutup, suami saya ke warungnya jajan, sekitar pukul 20.30 WIB, yang jaga kebetulan almarhum Pak Sadam," ujar wanita berkerudung kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (31/5/2018).
Ia melanjutkan, saat itu suaminya sempat bercengkrama dengan Sadam.
"Jadi Pak Sadam itu kan lagi sakit, terus nanya gitu ke suami saya soal kapan waktu minum, misal obat ini diminumnya berapa kali dalam sehari," tuturnya.
Selang beberapa saat, Sadam pun menutup warungnya. Pagi harinya, ia terkejut karena di sekitar rumah Sadam banyak dikerumuni warga.
"Ramai banget, ternyata Pak Sadam dan istrinya, Bu Haryati (68) tewas di kamarnya," katanya. (TribunnewBogor.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Misteri Tewasnya Pasangan Kakek & Nenek di Bogor Terungkap, Pembunuhnya Ternyata Tetangga
Editor: Malvyandie Haryadi