KKB Aceh

Mobil Avanza yang Dipakai KKB Pelatnya Ternyata Bodong

Soalnya, dia tidak mengenal dan tak punya hubungan sama sekali dengan komplotan KKB yang personelnya rata-rata berasal dari Bireuen dan wilayah utara.

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Dokumen ini menunjukkan bahwa mobil dengan nomor polisi BL 1342 R adalah kendaraan jenis Kijang Innova 2,4 G. Jadi, bukan mobil Avanza seperti yang terlihat di tempat kejadian penembakan KKB di Trienggadeng, Pidie Jaya, Kamis (19/9/2019) petang. 

Soalnya, dia tidak mengenal dan tak punya hubungan sama sekali dengan komplotan KKB yang personelnya rata-rata berasal dari Bireuen dan wilayah utara

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Saat terjadi pemberondongan antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Abu Razak dengan aparat kepolisian dari Polda Aceh di Trienggadeng, Pidie Jaya, Kamis (19/9/2019) sore, para buronan aparat keamanan itu mengendarai mobil Avanza hitam dengan nomor polisi (nopol) BL 1342 R.

Mereka melaju dari arah Bireuen ke Banda Aceh.

Lalu terjadi kontak tembak di atas jembatan Trienggadeng sehingga memacetkan arus lalu lintas.

Tiga orang tewas di tempat dan seorang terluka di dalam mobil KKB pada peristiwa itu.

Sebagaimana diketahui, di Aceh R adalah kode pelat nomor  kendaraan untuk Kabupaten Aceh Singkil.

Berdasarkan penelusuran Serambinews.com, atas bantuan seorang sumber di kepolisian, terungkap bahwa kode pelat nomor tersebut ternyata  pelat mobil milik Julihardi (45), warga Jalan Bahari, Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil.

Mobil itu malah dalam status barang bukti di Kejaksaan Negeri Singkil karena sebelumnya terlibat dalam insiden kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Singkil.

Saat dihubungi Serambinews, Sabtu (20/9/2019) pagi, Julihardi mengaku kaget campur heran mengapa pelat nomor mobilnya terpasang di mobil Avanza yang dikendarai Abu Razak cs, seperti terlihat di tempat kejadian perkara (TKP).

Baca: Video - Polisi Tunjukkan BB Kelompok Abu Razak, Dari Senjata Api, Pakaian Hingga Tongkat Rotan

Soalnya, dia tidak mengenal dan tak punya hubungan sama sekali dengan komplotan KKB yang personelnya rata-rata berasal dari Bireuen dan wilayah utara Aceh itu.

Kedua, mobil milik Julihardi yang nomor pelatnya BL 1342 R itu jenisnya ternyata bukan Toyota Avanza, melainkan minibus Toyota Kijang Innova Reborn 2,4 G A/T. Warnanya hitam.

"Mobil itu saya beli di Medan tahun 2018. Saya gunakan sebagai kendaraan pribadi di Singkil.

Pajaknya baru sekali saya bayar. Jadi, belum pernah ganti pelat. Lalu bagaimana bisa pelat nomor mobil saya yang Innova ada pada mobil Avanza yang dikendarai para KKB itu?" tanya Julihardi.

Baca: Kajari Pidie Efendi Tinjau Proyek MTQ Aceh, Begini Tangggapannya

Yang bikin dia tambah heran adalah karena saat ini mobil Innova miliknya itu sedang berada di sebuah bengkel di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara.

Lebih aneh lagi, mobil itu sedang berstatus barang bukti bagi pihak kejaksaan setempat karena sebelumnya terlibat laka lantas.

"Di Singkil, mobil saya ditabrak orang di bagian belakang. Ringseknya lumayan parah. Lalu saya klaim ke asuransi, PT Asuransi Bintang Tbk di Medan.

Nah, sampai sekarang mobil itu masih dalam tahap body repair di Medan. Jadi, aneh kan kenapa tiba-tiba pelat nomor kendaraan saya jatuh ke tangan KKB itu," kata Julihardi.

Ia berjanji akan menelepon pihak asuransi atau pihak bengkel di Medan untuk bertanya apakah pelat nomor kendaraannya masih terpasang di bagian depan dan belakang mobilnya atau ada pihak yang mencurinya saat berada di bengkel.

"Bisa jadi ada yang curi pelat nomor kendaraan saya itu di Medan atau pihak KKB itu yang sengaja membuat duplikatnya untuk mengecoh aparat keamanan. Padahal, itu jelas pelat bodong," kata Julihardi.

Baca: Video - Puluhan Hektar Hutan Damar di Danau Lut Tawar Terbakar

Ia mengaku sangat dirugikan oleh perbuatan Abu Razak cs yang membajak pelat nomor kendaraannya. "Padahal, tidak satu pun di antara awak KKB itu yang saya kenal. Saya juga tidak pernah punya mobil Avanza warna hitam," tegasnya.

Julihardi berharap aparat kepolisian bergerak cepat untuk mengungkap misteri pelat nomor mobilnya yang berpindah atau terpasang di mobil Avanza kelompok kriminal bersenjata itu.

"Saya tak mau dirugikan atau disangkutpautkan dengan ulah KKB yang bikin geger Aceh ini," ujarnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved