Wiranto Sebut Kebakaran Hutan dan Lahan Tak Parah, Tapi Citra Satelit NASA Menunjukkan Hal Lain
Wiranto juga mengatakan bahwa jarak pandang masih wajar dan pesawat masih bisa mendarat.
Seperti yang telah dilakukan di musim kebakaran yang lalu, ilmuwan NASA Goddard Institute for Space Studies Robert Field telah melacak perkembangan musim kebakaran di Indonesia.
"Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tahun ini mengingatkan pada bencana yang sama di tahun 2015," kata Field, yang bekerja pada sebuah proyek untuk memahami bagaimana berbagai variabel meteorologis memengaruhi kemungkinan pembakaran vegetasi.

Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Sumatera Selatan mencoba memadamkan api kebakaran lahan di kawasan Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (11/9/2019). Kebakaran lahan yang meluas dibeberapa titik di Kawasan Sumatera Selatan membuat kualitas udara kota Palembang memburuk. (TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO)
Sebagai bagian dari upaya itu, ia juga bekerja pada proyek ilmu terapan NASA untuk mengintegrasikan lebih banyak pengukuran curah hujan berbasis satelit ke dalam sistem pemantauan bahaya kebakaran yang digunakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Indonesia (BMKG).
"Hitungan api dari satelit MODIS dan VIIRS belum setinggi di tahun 2015, tetapi peningkatan aktivitas karhutla sebanding dengan 2015," kata Field.
"Namun, perlu diingat bahwa sebagian besar kebakaran terjadi di bawah permukaan tanah, sehingga tidak bisa ditangkap satelit," ungkap Field.
Dua kebakaran besar di Indonesia pada 1997 dan 2015 kondisi El Nino menyebabkan kekeringan yang merupakan faktor utama dalam memperburuk kebakaran.
Pada 2019, kondisi El Nino netral, tetapi osilasi suhu permukaan laut yang disebut Dipole Samudera Hindia tampaknya bertanggung jawab atas kondisi kering tahun ini, jelas Field.
Ungkapan Wirantopun menuai beragam reaksi dari berbagai kalangan, termasuk warganet.
Beberapa warganet mencoba memberikan gambaran terkini terkait kondisi daerah yang terdampak kabut asap untuk membantah pernyataan Wiranto.
Salah satunya adalah pengguna media sosial Twitter dengan nama akun @rigoshancy.
Dia memberikan gambaran terkait kondisi Pekanbaru pagi kemarin.
"Pekanbaru tadi pagi. Awan aja masi kliatan, warga riau lebay. Ya kan pak Wir?!!" tulis @rigoshancy.
Seorang warganet @wirandagalang yang tinggal di Batusangkar, Sumatera Barat, menyayangkan ungkapan Wiranto yang menyebut keadaan masih aman.
Pasalnya, dia mengaku asap sudah sampai wilayahnya dan kesehatan masyarakat sudah mulai terganggu.
Banyak juga warganet yang menantang pejabat pemerintah untuk tinggal di wilayah terdampak agar dapat merasakan perubahan kualitas udara yang berubah drastis menjadi level berbahaya.
(TribunnewsWIKI/Kompas.com/Gloria Steyvani Putri/Widi Hermawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Wiranto Bilang Kebakaran Hutan dan Lahan Tak Parah, Tapi Citra Satelit NASA Berkata Lain