Penangkaran Badak

Rocky Dukung Pembangunan Penangkaran Badak yang Masih Tersisa 5-8 Ekor di Hutan Aceh Timur

Pemkab Aceh Timur sangat mendukung dan akan terlibat aktif dalam pembangunan Suaka Badak Sumatera atau Sumatran Rhino Sanctuary (SRS) di Aceh Timur.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Taufik Hidayat
Hand-over dokumen pribadi
Bupati Aceh Timur, H Hasballah bin HM Thaib SH, diundang oleh Direktorat Jenderal KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, untuk menjadi narasumber di studio 7, kompleks LPP TVRI, Jl Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta, Minggu (22/9/2019). 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Bupati Aceh Timur, H Hasballah bin HM Thaib SH (Rocky), diundang oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, untuk menjadi nara sumber di studio 7, kompleks LPP TVRI, Jl Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta, Minggu (22/9/2019).

Diskusi dengan tema Penyelamatan Badak Sumatera, itu juga dihadiri lima bupati lainnya yang di daerahnya masih terdapat badak Sumatera yaitu tiga bupati dari provinsi Lampung terdiri dari Bupati Lampung Timur, Lampung Barat, dan Bupati Tanggamus.

Serta dua Bupati dari Kalimantan Timur, yaitu Bupati Mahakam Ulu dan Bupati Kutai Barat. 

Rocky mengatakan, Pemkab Aceh Timur sangat mendukung dan akan terlibat aktif dalam pembangunan Suaka Badak Sumatera atau Sumatran Rhino Sanctuary (SRS) di Aceh Timur.

Karena itu, Pemkab Aceh Timur telah mencadangkan lahan seluas 7.500 hektar sebagai kompleks Suaka Badak Sumatera (SRS).

"Saat ini kami sedang menyiapkan SK Bupati pencadangan lokasi untuk lokasi SRS ini. Pemkab Aceh Timur berkomitmen membangun sarana penunjang seperti jalan yang layak menuju lokasi SRS nantinya," ujar Bupati, seperti yang disampaikan kepada Serambinews.com, Minggu sore.

Bupati menyebutkan, tujuan dibangunnya suaka badak ini, karena sejauh ini tidak ditemukan indikasi perkembangbiakan badak tersebut.

Oleh karena itu, badak ini perlu diselamatkan melalui penangkapan dan dipindahkan di Suaka Badak Sumatera yang akan dibangun di Aceh Timur nantinya.

Bupati mengatakan, detail engineering design (DED), untuk pembangunan penangkaran badak ini akan disusun akhir tahun 2019 ini, dengan melibatkan konsultan yang berpengalaman, dan melibatkan ahli-ahli badak dunia.

“Diharapkan tahun 2020 pembangunan penangkaran badak ini atau Sumatran Rhino Sanctuary (SRS) ini sudah terlaksana dan diharapkan dapat beroperasi paling lambat tahun 2021," harap Rocky.

Secara pribadi, ungkap Bupati, ia sangat mendukung kegiatan konservasi hutan dan keanekaragam hayati di Aceh Timur.

Karena, ungkap Bupati, bertahun-tahun tinggal di hutan saat masa perjuangan sebagai kombatan GAM, ia hidup harmonis dengan satwa liar. 

"Sering kali kami diselamatkan oleh satwa liar seperti burung dan tupai yang memberi tanda kedatangan lawan. Gajah juga sering membantu kami dengan merusak jejak kami untuk mengelabui lawan," kisah Rocky, mengenang masa perjuangannya dulu.

Ia mengatakan, Aceh Timur memiliki keragamanhayati yang sangat banyak, seperti gajah, harimau, orangutan, beruang, siamang, gibbon dan ratusan jenis burung. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved