Kabut Asap
Kabut Asap Mengakibatkan Kualitas Udara di Aceh tidak Sehat
Ia menyebutkan jarak pandang di wilayah Aceh Besar dan Banda Aceh berkisar 0,5 hingga 0,6 kilometer, artinya jarak pandang semakin berkurang karena
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Prakirawan Stasiun Klimatologi Aceh Besar Muhajir menyampaikan berdasarkan observasi yang dilakukan pihaknya terlihat pergerakan angin dari Jawa ke Sumatera mengakibatkan jumlah asap yang masuk ke wilayah Aceh sudah makin tinggi.
"Ini kabut asap kiriman dari provinsi tetangga, saya kira ini sudah dikatakan kabut asap tebal karena jarak pandangnya sudah berkurang," katanya menjawab Serambinews.com, Senin (23/9/2019)
Ia menyebutkan jarak pandang di wilayah Aceh Besar dan Banda Aceh berkisar 0,5 hingga 0,6 kilometer, artinya jarak pandang semakin berkurang karena kabut asap makin pekat.
Baca: Soal Rencana Kenaikan TPK PNS, Begini Penjelasan Karo Humas Pemerintah Aceh
Baca: Hindari Dampak Buruk Kabut Asap, Dinkes Aceh Besar Bagi Ribuan Masker, Ini Titik Distribusinya
Baca: Hindari Dampak Buruk Kabut Asap, Dinkes Aceh Besar Bagi Ribuan Masker, Ini Titik Distribusinya
"Kami disini di Indrapuri kabutnya sudah cukup tebal, di pegunungan sudah tidak terlihat lagi. Udaranya pun sudah terasa sekali bau asap," ujarnya.
Dikatakan Muhajir, pihaknya memiliki alat untuk mendeteksi kualitas udara baik atau berbahaya, namun saat ini alat tersebut sedang tidak dapat difungsikan.
Tapi dengan melihat udara dan kabut asap yang melanda wilayah Aceh saat ini, maka dapat dikatakan kualitas udara di Aceh tidak sehat atau tidak baik.
"Saya rasa bisa dikatakan kualitas udara tidak sehat, karena asapnya pun sudah sangat tebal. Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker, dan berhati-hati saat berkendara karena jarak pandang berkurang," ujarnya.(*)