Berita Pidie

Pidie Diharap Jadi Kota Layak Anak

Ke depan bisa mendapat penghargaan seperti pernah diraih kota lainnya. Bisa mendapat penghargaan, minimal predikat pratama.

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Peserta pendampingan kota layak anak di Aula Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Sejahtera Pidie, Senin (23/9/2019). SERAMBI/NUR NIHAYATI 

Ke depan bisa mendapat penghargaan seperti pernah diraih kota lainnya. Bisa mendapat penghargaan, minimal predikat pratama.

SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Kabupaten Pidie diharapkan menjadi kota layak anak.

 Ke depan bisa mendapat penghargaan seperti pernah diraih kota lainnya. Bisa mendapat penghargaan, minimal predikat pratama.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh diwakili Sekretarisnya, Ir Yuslita MM saat membuka kegiatan pendampingan kota layak anak di Sigli, Senin (23/9/2019).

Dia menjelaskan, harus adanya integrasi antara semua Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) untuk mewujudkan Pidie sebagai kota layak anak.

“Perlu disertai gebrakan dituangkan dalam aturan. Dimulai dari sisi misalnya sektor pendidikan mana yang difokuskan untuk anak,” pesannya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Sejahtera Pidie, Muhammad Husin dalam laporannya menyampaikan, pendampingan kota layak anak sangat perlu.

Dikatakan, dalam triwulan ini telah tercatat sebanyak tujuh hingga delapan kekerasan terahadap anak.

Baca: UPDATE - Kabut Asap Makin Parah, Berpotensi Ganggu Penerbangan

Baca: Kadiskes Langsa Turun ke Jalan Bagikan Masker ke Warga, Kadiskes: Jika Sesak Nafas Segera Periksa

Baca: Predator Anak Dominan Orang Dekat

Di samping itu, ia mengatakan, anak menjadi tanggungjawab bersama. Dimulai dengan keluarga, desa hingga ke kabupaten.

Pendampingan untuk anak bisa diukur dari lingkup terkecil yaitu keluarga.

Dia juga menyarankan supaya dana desa juga dapat diprogramkan untuk kegiatan pendampingan anak di gampong.

“Semisal mengadakan tempat pustaka keliling untuk anak. Sehingga anggaran habis bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan anak juga. Ciptakan kegiatan bermutu dan berkualitas untuk anak,” demikian Muhammad Husin. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved