Berita Aceh Utara
Begini Kronologis Pengeboran Sampai Terjadi Semburan Lumpur Bercampur Gas di Aceh Utara
Lalu, pihak pelaksana tidak menutupi bekas pengeboran tersebut yang seharusnya ditutup. Maka dari lubang itulah keluar semburan.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Lalu, pihak pelaksana tidak menutupi bekas pengeboran tersebut yang seharusnya ditutup. Maka dari lubang itulah keluar semburan.
Laporan Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, meninjau lokasi semburan gas bercampur lumpur, di sumur bor kawasan Desa Meunasah Geulinggang, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara.
Diberitakan sebelumnya, warga di kawasan Desa Meunasah Geulinggang, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara dikejutkan dengan suara gemuruh di sebuah kebun kosong dekat pinggir sawah, Senin (23/9/2019).
Belakangan terungkap, suara gemuruh tersebut terjadi karena semburan lumpur akibat penggalian sumur bor di kawasan itu.
Baca: Mahasiswi Bireuen Ini Hafal Alquran Hingga Bisa Lanjutkan Kuliah ke Sudan
Kepala Pelaksana (BPBD) Aceh Utara, Amir Hamzah kepada Serambinews.com, Selasa (24/9/2019) menjelaskan, semburan gas bercampur lumpur dan air akibat pengeboran sumur bor.
Di lokasi tersebut, pihak Polsek Lhoksukon telah menjaga areal, agar warga tidak mendekati lokasi semburan.
“Pengoboran sumur bor tersebut untuk diairi ke persawahan warga, khusus Dusun Mancang Apui, Gampong Geulinggang,” ujar Amir Hamzah.
Sebelumnya, sudah dua titik dilakukan pengeboran tapi tidak berhasil.
Baca: BREAKING NEWS - Tolak RUU Pertanahan, Ratusan Mahasiswa Pertanian Unsyiah Turun ke Jalan
Lalu, pihak pelaksana tidak menutupi bekas pengeboran tersebut yang seharusnya ditutup.
Maka dari lubang itulah keluar semburan.
“Di lubang itulah terdengar suara gemuruh sambil mengeluarkan semburan mencapai tinggi 15 meter,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara.
Ditambahkan, dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa.
Pihaknya bersama Polsek Lhoksukon, melarang agar warga tidak mendekat dan harus mewaspada.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan koordinasi lintas terkait, agar kasus tersebut segera selesai penanganannya. (*)
Baca: Dampak Kabut Asap, Pasien Ispa dan Batuk di Subulussalam Meningkat, Didominasi Anak-anak