Demo Tolak RUU KPK

Demontrasi di Palembang, Mahasiswa Terluka Bertambah Jadi 28 Orang

Dalam aksi demo yang berlangsung di Jalan Pom IX Kawasan Kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan, terdapat 28 orang mahasiswa yang terluka

Editor: Muhammad Hadi
(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)
Aksi demo penolakan RUU oleh ribuan mahasiswa di Palembang yang berlangsung di depan gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan berakhir ricuh, setelah polisi dan mahasiswa terlibat bentrok, Selasa (24/9/2019). 

"Mereka belum orasi tapi sudah dipukuli, disemprot gas air mata. Seharusnya polisi pendekatan persuasif dulu. Mereka ini penerus bangsa dan menyuarakan aspirasi nasional," ujar Wakil Rektor I UIN Raden Fatah Palembang Ismail Sukardi

SERAMBINEWS.COM - Demo mahasiswa di Palembang, Sumatera Selatan, diwarnai kericuhan, Selasa (24/9/2019).

Bentrokan antara polisi dan mahasiswa terjadi saat aksi unjuk rasa berlangsung.

Dalam aksi demo yang berlangsung di Jalan Pom IX Kawasan Kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan, terdapat 28 orang mahasiswa yang terluka.

Sebelumnya, tiga orang mahasiswa dikabarkan kritis akibat terlibat bentrokan tersebut.

Baca: Demo Mahasiswa di Sejumlah Daerah Ricuh, 232 Jadi Korban, 3 Dikabarkan Kritis

Seluruh mahasiswa yang menjadi bentrokan tersebut kini dirawat di Rumah Sakit (RS) RK Charitas Palembang. Para mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Sriwijaya (UNSRI), PGRI, Muhammaddiyah, Poltek, Bina Sriwijaya dan IGM, serta Universitas Negeri Islam (UIN) Raden Fatah Palembang.

Atia salah satu mahasiswa Bina Sriwijaya yang menjadi korban mengatakan, saat kericuhan terjadi ia sedang berada di barisan depan.

Setelah gas air mata dilepas oleh polisi, dia terdorong dan terinjak-injak oleh para mahasiswa lain yang berusaha kabur.

"Mata saya kena gas air mata, kaki saya keseleo. Tapi ini sudah diperbolehkan pulang,"kata Atia.

Baca: Mahasiwa Kena Gas Air Mata, Sesak Nafas dan Luka di Rawat di Masjid Al Falaah Jakarta Pusat

Sementara itu, Wakil Rektor I UIN Raden Fatah Palembang Ismail Sukardi membenarkan bahwa mahasiswanya ikut menjadi korban dari kericuhan tersebut.

"Mereka belum orasi tapi sudah dipukuli, disemprot gas air mata. Seharusnya polisi pendekatan persuasif dulu. Mereka ini penerus bangsa dan menyuarakan aspirasi nasional," ujar Ismail.

Ismail pun tak melarang para mahasiswanya itu mengikuti aksi demo penolakan revisi undang-undang (RUU) hingga harus tidak masuk kuliah.

"Saya rasa tidak masalah meliburkan diri untuk kepentingan bangsa yang lebih besar,"ujar Ismail.

Baca: Pria Ini Dikubur Lima Hari Lima Malam, Ini yang Dirasakannya Selama dalam Kuburan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Demo Mahasiswa di Palembang, Korban Luka Bertambah Jadi 28 Orang

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved