Tati Meutia Asmara, Perempuan Pertama Pimpin DPRK Banda Aceh
NAMA Tati Meutia Asmara (42) seketika menjadi pembicaraan banyak kalangan di Banda Aceh, bukan tanpa sebab, dia menjadi buah bibir setelah diangkat
NAMA Tati Meutia Asmara (42) seketika menjadi pembicaraan banyak kalangan di Banda Aceh. Bukan tanpa sebab, dia menjadi buah bibir setelah diangkat sebagai Ketua sementara DPRK Banda Aceh periode 2019-2024.
Tati diangkat oleh partainya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Banda Aceh, partai pemenang Pemilu 2019. Penunjukan Tati dinilai positif oleh banyak pihak, sebab ia merupakan perempuan pertama yang menduduki posisi itu, meskipun bersifat sementara sampai dilantik ketua definitif.
Bagi Tati, kepercayaan yang diberikan kepadanya tersebut dianggap sebagai anugerah. Karena kesempatan itu sebagai bentuk kepercayaan partai dan publik yang harus dijalani.
"Ini menjadi sebuah sejarah dan menjadi catatan bagi kita semuanya bahwa sebenarnya tidak ada sistem penunjukan berdasarkan gender. Tapi berdasarkan kemampuan dan kesempatan," katanya kepada Serambi, Rabu (25/9/2019).
Tati berharap, apa yang dicapainya menjadi penyemangat untuk kaum perempuan lain.
Sebenarnya, kata dia, disegala lini kaum perempuan bisa mengambil tempat strategis untuk berkontribusi kepada masyarakat. "Saya sangat memberikan apresiasi dan terima kasih kepada PKS yang telah memberikan kesempatan ini kepada saya dan ini menjadi langkah awal untuk berbuat lebih baik ke depan," ujarnya.
Jika selama ini dunia politik dianggap sebagai panggung para pria, Tati membantahnya melalui pencapaian yang diraihnya. Perempuan dia katakan, juga memiliki kedudukan dan kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
Meskipun sudah menjadi wakil rakyat, Tati tetap menjadi seorang istri bagi suaminya, M Nur Hasan dan ibu bagi empat anak-anaknya, yaitu Nurul Mahabbah, Farah Yumna, Sabila Hasanah, dan M Syarif Faadhil.
Sekedar informasi, Tati Meutia Asmara terpilih sebagai anggota DPRK Banda Aceh periode 2019-2024 melalui dapil 4 (Banda Raya-Jaya Baru). Politisi PKS ini berhasil meraup 3.138 suara.
Pada Pemilu 2019, PKS berhasil mengirim lima kadernya ke parlemen dan menjadi partai pemenang. Selain Tati Meutia Asmara, juga ada Farid Nyak Umar, Irwansyah, Devi Yunita, dan Tuanku Muhammad.
Cita-cita yang terkabul
Dalam kesempatan itu, Tati juga menceritakan bahwa sejak dari mahasiswa dirinya sudah aktif dalam pergerakan perubahan yang bersentuhan dengan rakyat. Berbagai aksi atas nama kepentingan rakyat, Tati selalu hadir.
"Sebenarnya, kalau boleh saya jujur, menjadi perwakilan rakyat sudah menjadi mimpi saya saat mahasiswa saat sama-sama di BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Unsyiah," ungkap perempuan yang aktif di beberapa organisasi ini.
Panggilan untuk selalu melakukan perubahan sudah mendarah daging dalam tubuhnya. Bahkan saat dirinya tak lagi menjadi mahasiswa. Saat Pemilu lalu, Tati mencoba peruntungan untuk menjadi wakil rakyat dan terpilih.
"Hari ini kita melihat dan peduli untuk melakukan perubahan. Ternyata perpanjangan perubahan itu yang terdekat berada di legislasi. Saya sejak mahasiswa sudah berharap menjadi orang yang memberi peran kepada masyarakat," demikian Tati.(masrizal bin zairi)