Berita Banda Aceh
Aceh Urutan Delapan Tingkat Kematian Akibat Jantung dan Nomor Sepuluh Darah Tinggi
"Kardiovaskular penyebab nomor satu kematian di Indonesia. Nah, untuk Aceh sendiri, berada di urutan delapan penyumbang kardiovaskular terbesar..."
Penulis: Misran Asri | Editor: Mursal Ismail
"Kardiovaskular penyebab nomor satu kematian di Indonesia. Nah, untuk Aceh sendiri, berada di urutan delapan penyumbang kardiovaskular terbesar..."
Aceh Urutan Delapan Tingkat Kematian Akibat Jantung dan Nomor Sepuluh Darah Tinggi
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Aceh berada di urutan nomor delapan kematian yang disebabkan oleh kardiovaskular atau penyakit jantung dan pembuluh darah dari 34 provinsi di Indonesia.
Pernyataan itu diungkapkan dokter spesialis penyakit jantung Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, dr Adi Purnawarman SpJP (K)-FIHA FasCC disela-sela pelantikannya sebagai Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Aceh, periode 2019-2022.
Pelantikan ini berlangsung di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Sabtu (28/9/2019).
"Kardiovaskular penyebab nomor satu kematian di Indonesia. Nah, untuk Aceh sendiri, berada di urutan delapan penyumbang kardiovaskular terbesar dari 34 provinsi se-Indonesia," katanya kepada Serambinews.com.
Baca: Ini Jalan Keluar Paling Ampuh Bagi Jokowi Menghadapi Tuntutan Mahasiswa Menurut Pengamat
Baca: Ini Pengakuan Pemilik Kulit Harimau yang Akan Dijual ke Medan
Baca: Teuku Raja Keumangan, Cucu Raja dan Ulama Beutong Nagan Raya Berlabuh di DPRA
Menurutnya, ada berbagai faktor resiko munculnya kardiovaskular, mulai hipertensi (tekanan darah tinggi), kurang beraktivitas fisik dan diabetes melitus serta berbagai faktor resiko lainnya.
"Jantung dan pembuluh darah melibatkan semua target dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, sehingga hadirnya Perhimpunan Ahli Kardiologi yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia ini memiliki peran sangat penting dan besar dalam hal penangganan dan yang terpenting pencegahan untuk mencegah kardiovaskular," sebut dr Adi.
Ia juga menyebutkan hipertensi merupakan penyebab nomor 10 tertinggi dari 33 provinsi di Indonesia.
Semua orang-orang yang mengalami riwayat hipertensi berdampak pada komplikasi yang sering terjadi kardiovaskular, meliputi serangan jantung, gagal jantung, dan kebocoran dan pada tahap akhir itu gagal ginjal apabila tidak cepat diobati dan ditangani.
"PERKI, organisasi yang bergerak untuk menitikberatkan pada upaya preventif (pencegahan) kardiovaskular, bukan hanya kuratif (kegiatan pengobatan) semata. Tapi lebih kepada preventif. Karena preventif lebih murah dan lebih efektif dalam hal pembiayaan," jelasnya. (*)