Berita Lhokseumawe

Dokter Asal Lhokseumawe Ini belum Bisa Pulangkan Istri dan 2 Anaknya dari Puncak Jaya Papua ke Aceh

Dokter Fakri kini sedang berjuang untuk bisa secepatnya membawa pulang istri dan kedua anaknya ke Aceh, mengingat kondisi keamanan.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
zoom-inlihat foto Dokter Asal Lhokseumawe Ini belum Bisa Pulangkan Istri dan 2 Anaknya dari Puncak Jaya Papua ke Aceh
For serambinews.com
dr Fakhri Ibni (34) bersama istri dan anaknya

Dokter Fakri kini sedang berjuang untuk bisa secepatnya membawa pulang istri dan kedua anaknya ke Aceh, mengingat kondisi keamanan

Dokter Asal Lhokseumawe Ini belum Bisa Pulangkan Istri dan 2 Anaknya dari Puncak Jaya Papua ke Aceh

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dokter asal Lhokseumawe, dr Fakhri Ibni (34) bersama istri dan kedua anaknya dilaporkan kini berada Komplek Perumahan Dokter Rumah Sakit Puncak Jaya Papua.

Dokter Fakri kini sedang berjuang untuk bisa secepatnya membawa pulang istri dan kedua anaknya ke Aceh, mengingat kondisi keamanan.

Istrinya, Nurleli Putri (29) dan kedua anaknya yang juga masih di Puncak Jaya, M Nakhla Rafie (6) dan Latisya Bilqis Humaira (2).

Namun keinginan dr Fakri hingga kini belum bisa terwujud. Pasalnya ia belum memiliki biaya transportasi hingga ke Aceh yang diperkirakan mencapai Rp 40 juta lebih.

Informasi ini diterima Serambinews.com dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lhokseumawe, dr Amroellah, barusan.

Baca: Jadwal Lengkap Siaran Langsung Liga 1 2019 Pekan Ke-22, Ada 9 Pertandingan Mulai 2-5 Oktober

Baca: NasDem Pilih Bergabung PNA Dibandingkan PAN, Begini Penjelasannya

Baca: Penyuluh Pertanian di Bireuen Masih Kurang, Kebutuhannya Masih Lebih Banyak Dibanding yang Sudah Ada

Menurutnya, dr Fakri selaku seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendapatkan tugas ke Puncak Jaya awal tahun lalu.

"Tepat pada April 2019 lalu, dia bersama keluarganya berangkat ke Puncak Jaya untuk menunaikan tugas negara yang dibebankan kepada dirinya," ujar dr Amroellah.

Namun dengan kondisi keamanan sekarang ini ditempat dia bekerja, membuat dr Fakhri selaku alumni Fakultas Kedokteran Unaya ingin membawa pulang keluarganya kembali ke Aceh.

Niat dr Fakhri sampai saat ini belum terwujud karena terkendala dana.

"Saat ini dr Fakhri hanya punya tabungan sekitar 10 juta rupiah. Dana itu pun untuk bertahan hidup sekarang ini di Puncak Jaya," katanya.

Sedangkan untuk pulang, biaya pesawat saja sampai ke Aceh, bagi dia, istri dan kedua anaknya, membutuhkan dana lebih dari Rp 40 juta.

Karena untuk penerbangan dari Puncak Jaya ke Bandara Sentani Jayapura, satu orang butuh dana Rp 1,7 juta.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved