Berita Subulussalam

Nyatakan Tetap Solid di Fraksi Granat, Ketua Gerindra: Selama Komitmen Bersama Dipatuhi

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Subulussalam menyatakan tetap akan solid berkoalisi dalam fraksi Gerakan Amanat Aceh (Granat).

Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
KETUA Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Subulussalam, Ramlan Boangmanalu. 

Ini ditandai dengan belum tuntasnya pembentukan alat kelengkapan DPRK Subulussalam hingga sebulan lebih lantaran para wakil rakyat ini masih berkutat persoalan fraksi.

Bahkan terkini, berhembus kabar adanya perpecahan dalam fraksi gabungan Partai Golongan Karya (Golkar) dengan Partai Nanggroe Aceh (PNA). Perpecahan tersebut menyusul mundurnya PNA Subulussalam dari fraksi gabungan yang telah lama digagas bersama golkar.

Dampak keluarnya PNA membuat golkar harus mencari partai lain sebagai koalisi. Pasalnya, di lembaga DPRK Subulussalam satu-satunya partai yang dapat membentuk fraksi utuh hanya Hanura.

Golkar sendiri hanya memiliki tiga kursi di DPRK Subulussalam, sama halnya dengan Partai Amanat Nasional (PAN) sehingga keduanya harus bergabung dengan partai lain untuk membentuk fraksi.

Sejauh ini, fraksi gabungan yang sempat diajukan ada tiga masing-masing Gerakan Amanat Aceh atau Granat sebanyak enam kursi masing-masing dari Partai Gerindra, PAN dan PA.

Lalu Fraksi Sada Kata meliputi lima kursi yaitu PKS, PBB, PKPI masing-masing satu kursi plus dua kursi dari Demokrat.

Baca: Tribun Jabar Berduka, Seorang Jurnalis Terbaiknya Meninggal karena Kecelakaan saat Bertugas

Baca: Jangan Dibuang, 5 Kulit Buah Ini Punya Manfaat Luar Biasa, Bisa Atasi Stres hingga Cegah Tumor

Baca: Krisnur, Camat Perempuan di Abdya, Memulai Karir dari Penyuluh Pertanian

Kemudian dua partai masing-masing Golkar dan PNA yang terdiri lima kursi juga membentuk fraksi tersendiri juga.

Belakangan PNA hengkang dari golkar sehingga membuat partai peraih suara terbanyak kedua di pemilu 2019 ini tidak bisa membentuk fraksi sendiri.

Masalahnya, jika merunut situasi politik Subulussalam sejak pilkada 2013 hingga pilkada 2018 Golkar Subulussalam tidak mungkin akan bergabung dengan fraksi Hanura.

Dua partai ini merupakan seteru politik dalam dua kali pilkada di sana.

Pun demikian dengan fraksi Sada Kata, diprediksi akan sulit bagi golkar bergabung mengingat dia merupakan pemilik kursi terbanyak di banding partai lain di fraksi ini.

Satu-satunya fraksi yang memungkinkan untuk didekati Golkar adalah granat.

Namun apakah golkar bakal berkoalisi dengan partai yang tergabung di fraksi granat? Ini akan segera dijawab sekretaris DPD II Partai Golkar Subulussalam, Fajry Munthe. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved