Selama Menjabat Ketua DPR RI, Puan Maharani Janji Bakal Fokus pada RUU Prioritas
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, DPR lima tahun ke depan tidak akan banyak membuat Undang-Undang (UU).
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, DPR lima tahun ke depan tidak akan banyak membuat Undang-Undang (UU).
DPR di bawah kepemimpinannya, kata dia, akan fokus pada Rancangan Undang-Undang (RUU) prioritas. Dengan begitu, kinerja DPR diharapkan bakal lebih efektif.
"Harapan saya DPR ke depan itu tidak perlu memuat produk UU terlalu banyak, namun kita pilih yang jadi prioritas dan itu akan jadi fokus bagi DPR ke depan yang berguna untuk bangsa dan negara," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini mengatakan, DPR periode sebelumnya sudah menunda delapan RUU yaitu RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan, RKUHP, RUU Koperasi, RUU Minerba, RUU Ketenagakerjaan, RUU PKS, dan RUU Pengawasan Obat dan Makanan.
Menurut dia, UU itu akan dijadikan prioritas dengan mekanisme dan tata tertib yang akan dibuat.
"Sudah ada delapan UU yang kemarin dalam periode lalu yang kemudian akan ditunda. Tentu saja itu akan jadi prioritas prolegnas ke depan. Namun tentu saja mekanisme dan tata cara akan kita lakukan dalam tata tertib yang akan datang," ujarnya.
Selanjutnya, Puan mengatakan, dirinya bersama empat pimpinan DPR akan mengkaji lebih lanjut terkait RUU yang ditunda.
Setelah itu, pihaknya akan membuat tata tertib untuk melanjutkan pembahasan.
"Saya akan melihat dulu karena pimpinan sekarang baru dilantik. Saya akan melihat dahulu bagaimana hasil dari kemarin pelaksanaan UU yang kemudian ditunda itu, apakah akan kita bahas dalam tata tertib yang seperti apa," pungkasnya.
Politikus PDI-P Puan Maharani ditetapkan sebagai Ketua DPR RI periode 2019-2024 dalam sidang paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Dengan demikian, Puan menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR.
Dalam rapat paripurna, Puan dilantik menjadi ketua DPR bersama empat Wakil Ketua DPR, yaitu Aziz Syamsuddin dari Fraksi Golkar, Rachmat Gobel dari Fraksi Nasdem, Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Gerindra, dan Muhaimin Iskandar dari Fraksi PKB.
Perjalanan Puan menjadi Ketua DPR berawal saat ia mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019-2024.
Putri dari Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri ini maju sebagai caleg untuk dapil Jawa Tengah V yang meliputi Kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Kota Surakarta.
Pada Pileg 2019, pertarungan di Dapil Jawa Tengah V cukup ketat.
Mayoritas pemenang di Jateng V adalah caleg dari PDI-P.
Puan yang merupakan mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini meraih suara terbanyak dengan perolehan mencapai 404.034 suara.
Berdasarkan hasil tersebut, Puan disebut-sebut akan menempati posisi ketua DPR RI.
Terlebih, PDI-P meraih suara terbanyak pada Pemilu 2019 serta meraih kursi terbanyak di DPR periode 2019-2014, yaitu sebanyak 128 kursi.
Setelah memperoleh suara terbanyak, Puan tak lupa meminta restu kepada ibunya yang juga Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Hal itu diceritakan Megawati ketika berpidato dalam acara Kongres V PDIP di Bali, Sabtu (10/8/2019).
"Mbak Puan sudah bolak-balik tanya, nanti saya ini ditugasi ke legislatif atau ke eksekutif?" kata Mega.
Kepada Puan, Megawati hanya menjawab singkat. Ia meminta Puan bersabar menunggu keputusannya mengingatkan posisi di kursi legislatif maupun eksekutif sama-sama baik.
"Ya ntar saja tunggu, (legislatif dan eksekutif) sama-sama penting," ujar Mega..
Pada akhirnya, Megawati memberikan restu kepada Puan untuk menjabat sebagai Ketua DPR periode 2019-2024.
Megawati ikut menghadiri prosesi pelantikan dan pengucapan sumpah, Selasa (1/10/2019) malam.
Megawati tampak didampingi oleh politikus PDI-P Pramono Anung dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.
Beberapa jam sebelum dilantik menjadi ketua DPR, Puan mengatakan bakal menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua DPR.
"Yang pasti nantinya ini akan pecah telur baru ada perempuan pertama setelah 74 tahun ketua DPR," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Puan mengatakan, ingin menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia dalam dunia politik.
Menurut dia, politik bukan suatu hal yang tabu melainkan dinamika yang terus berkembang sehingga dapat menghasilkan perempuan yang berguna bagi bangsa dan negara.
"Politik itu dinamikanya berkembang, dinamikanya sangat dinamis namun ternyata bisa juga menghasilkan perempuan perempuan yang nantinya bisa membawa manfaat bagi Indonesia," ujar Puan.
Baca: Alasan Perempuan di Aceh Utara Dilarang ke Luar Rumah Pada Malam Hari tanpa Didampingi Mahram
Baca: Cerita Rahmatia Selamat Saat Rusuh Wamena, Bersembunyi di Kandang Babi, Rumahnya Dibakar Massa
Baca: Di Aceh Utara, Perempuan Dilarang Keluar Rumah Malam Hari tanpa Mahram, Ini Penjelasannya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puan Maharani Janji DPR Bakal Fokus pada RUU Prioritas"