Berita Lhokseumawe
Ini Berbagai Tulisan Menggelitik dalam Poster Mahasiswa Saat Demo DPRK Lhokseumawe
Saat berdemo mereka mengusung sejumlah poster yang berisikan kritikan dan juga kata-kata yang menggeliti
Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Ini Berbagai Tulisan Menggelitik dalam Poster Mahasiswa Saat Demo DPRK Lhokseumawe
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Seribuan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Pasee (AMP), Kamis (3/10/2019) sekitar pukul 10.30 WIB, kembali berdemo ke gedung DPRK Lhokseumawe.
Saat berdemo mereka mengusung sejumlah poster yang berisikan kritikan dan juga kata-kata yang menggelitik.
Berikut beberapa tulisan yang menggelitik yang diusung para mahasiswa:
"Aturanmu Mengganggu Anuku".
"Sudah Menikah Dilarang Mendesah".
"Hewan Ternak Masuk Rumah Tetangga Didenda, Tikus Bobol Anggaran Negara Dibiarkan".
"Cukup Pacarku Saja yang Selingkuh, DPR Jangan".
"Kirain Hubungam Kita Aja yang Ngak Jelas, Ternyata DPR Lebih Ngak Jelas".
"Hukum Telah Menguasai Cinta Kita".
"Turunkan Harga Jeulame (mahar)".
"Lamaran Dosen Aja Kutolak, Apalagi RUU KUHP".
Serta sejumlah tulisan lainnya.
Selain itu, ada juga dua mahasiswa badannya yang dicat berwarna putih.
Di badan mereka bertuliskan,
"Janji tak Seindah Rambut Gondrong"
Baca: 6 Informasi Terkini soal Pendaftaran CPNS 2019, Pengumuman Akhir Bulan Ini
Baca: Koalisi Mualem Kuasai DPRA, Ingin Rebut Semua Alat Kelengkapan Dewan
Baca: Singapura Berlakukan UU Berita Palsu, Pelaku Hoaks Dipenjara 10 Tahun, Google Khawatir

Pantauan Serambinews.com, para mahasiwa yang menggunakan almamater kampus masing-malang berkumpul di kawasan Meseum Kota Lhokseumawe.
Kemudian di bawah pengawalan ketat polisi, mereka long march atau berjalan kaki menuju Gedung DPRK Lhokseumawe.
Saat memasuki halaman gedung, serentak mereka mengucapkan "Assalamu'alaikum Warahmatullahiwabarakatu".
Selanjutnya para koordinator aksi mulai menertibkan massa.
Ada yang duduk di halaman, ada yang memanjat pohon, pagar, hingga atap pos penjagaan.
Aksi ini merupakan saksi lanjutan yang dilakukan AMP, guna mengawal petisi dari aksi mereka sekitar satu pekan lalu.
Namun isu yang diangkat kali ini lebih ke persoalan lokal, seperti kelangkaan pupuk dan hal lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung tertib. (*)