Berita Banda Aceh
Azhari Cagee Kembali Dipanggil Polda Aceh, Buntut Demo Ricuh Pada Peringatan Damai
"Iya dipanggil lagi, kita kooperatif saja. Insya Allah kita ikuti sesuai aturan," kata Azhari Cagee
Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
"Iya dipanggil lagi, kita kooperatif saja. Insya Allah kita ikuti sesuai aturan," kata Azhari Cagee kepada Serambinews.com, Jumat (5/10/2019).
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mantan anggota DPRA, Azhari Cagee, kembali dipanggil Dit Reskrimum Polda Aceh, terkait demo mahasiswa yang berakhir ricuh.
Peristiwa tersebut berlangsung saat peringatan damai 15 Agustus lalu di depan gedung DPRA.
Jubir Komite Peralihan Aceh (KPA) ini, dipanggil berdasarkan surat panggilan nomor SP.Gil/702/X/RES.1.24/2019/Subdit-I Resum.
Surat itu diterima Azhari Cagee pada 1 Oktober.
Tepatnya sehari setelah dirinya menyelesaikan tugas sebagai anggota DPRA periode 2014-2019, beberapa hari lalu.
Dalam surat panggilan itu disebutkan, Azhari Cagee diminta untuk menemui Ipda Adlin SH, selaku penyidik di Dit Reskrimum Polda Aceh, pada Jumat 4 Oktober 2019 hari ini.
Baca: VIRAL Video Balon Udara Meledak di Ketinggian 10.000 Kaki, Ibu-Anak Meninggal Terjatuh
Pemanggilan Azhari Cagee dimaksudkan, untuk didengar keterangannya sebagai saksi dalam perkara tindak pidana percobaan pernodaan, penghinaan atau merendahkan bendera Merah Putih.
Kasus itu dilapor oleh Ketua Forkab Aceh, Polem Muda Ahmad Yani dengan nomor laporan LP/141/VIII/YAN 2.5/2019/SPKT tanggal 19 Agustus 2019.
"Iya dipanggil lagi, kita kooperatif saja. Insya Allah kita ikuti sesuai aturan," kata Azhari Cagee kepada Serambinews.com, Jumat (5/10/2019).
Pantauan Serambinews.com, Azhari Cagee bersama tim pengacaranya tiba di Polda Aceh, hari ini pada pukul 10.00 WIB.
Azhari kemudian langsung masuk ke ruang Subdit II, untuk diperiksa sebagaimana disebut dalam surat itu.
Guna didengar keterangannya.
Baca: 32 Manajer Tim Sekolah Ikut Workshop
Untuk diketahui, Azhari Cagee dalam demo yang berakhir ricuh di depan gedung DPRA hari itu, diduga dipukul oleh oknum polisi.