Pekan Kebudayaan Nasional

Majun dari Mahaguru Masri Yoga, Warisan Resep Kuno Aceh

"Ini pengalaman pertama saya tampil dalam forum nasional," kata Mahaguru Masri Yoga. Akrab disapa Bang Yoga.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/FIKAR W EDA
Mahaguru Masri Yoga dengan latar dekorasi PKN di Istora Senayan. 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -- "Ini pengalaman pertama saya tampil dalam forum nasional," kata Mahaguru Masri Yoga. Akrab disapa Bang Yoga.

Ia berdomisili di Lhok Awe Tengoh, Kabupaten Bireuen.

Masri Yoga salah seorang pembicara dalam diskusi "Rempah, Ramuan dan Naskah Kuno" yang diselenggarakan panitia Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, di Istora Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).

Dari Aceh ada dua nara sumber membahas soal ini, Mahaguru Masri Yoga dan Ir Tarmizi A Hamid, ahli naskah kuno dan kolektor naskah kuno Aceh.

Masri Yoga (44 tahun) mewarisi keahlian meracik obat kuno dari ayahandanya, Tgk Razi Peraman Aman Durrahman yang meninggal dunia tahun 1990 dan dikebumikan di kampung halamannya, Uring Aceh Tengah.

Ia menyebut racikannya sebagai "majun" himpunan 44 herbal, yang semua bahannya ada di bumi Aceh.

"Tapi yang saya bawa ke Jakarta majun demgan 28 racikan bahan," kata Masri Yoga.

Demi memperoleh warisan ramuan itu, Masri bahkan sampai menolak pemberian warisan harta, karena menurutnya harta akan habis, sementara pengetahuan mengenai ramuan bisa menolong banyak orang.

"Saya menolak diberi warisan. Saya mau diberi resep ramuan saja dan doa. Dengan itu saya bisa menolong orang," kata Masri Yoga dalam percakapan dengan Serambinews.com di Jakarta, Senin (7/10/2019).

Dalam diri Masri Yoga mengalir darah Gayo. Ayahandanya Tgk Razi berasal dari Uring, Gayo Lues lalu pindah ke Aceh Tengah, mendirikan Kampung Uring, kini berada di Kecamatan Pegasing.

Uring, Tebuk, adalah kampung-kampung awal yang berada di Aceh Tengah.

Ayahandanya Tengku Razi Peranan Aman Durrahman lahir 1875 dan meninggal 1990. Masri sendiri sudah diajarkan meracik obat sejak kelas tiga SD.

Ayahandanya dikenal sebagai salah seorang yang ahli dalam meracik obat.

"Apa yang saya sampaikan ini adalah resep Gayo kuno, diwarsikan dari bapak kepada saya," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved