Sosok
Jufida Hanum, Ketua Pegadilan Negeri Perempuan Pertama di Bireuen
Hakim perempuan yang lahir di Sigli 16 Januari 1976 ini, merupakan perempuan pertama yang bertugas atau menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Bire
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Ferizal Hasan I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Menjadi hakim atau pengadil di Pengadilan banyak suka dukanya.
Itulah yang selama ini dijalani Ketua Pengadilan Negeri (PN) Bireuen, Jufida Hanum SH MH.
"Namun yang terpenting bagaimana kita dapat berbuat yang terbaik dalam memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat yang berkeadilan," ujarnya kepada Serambinews.com, Selasa (8/10/2019).
Hakim perempuan yang lahir di Sigli 16 Januari 1976 ini, merupakan perempuan pertama yang bertugas atau menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Bireuen.
Sebelumnya, sejak PN Bireuen ada, ketuanya semua laki-laki.
"Saya pertama menjadi ketua Pengadilan Negeri di Bireuen, sebelumnya saya Wakil Ketua PN Kuala Simpang," sebut Jufida.
Baca: Kajari Pidie Santuni Anak Yatim Pedalaman Batee
Baca: Gajah Rusak Kebun Jagung, Perbukitan Reudeup Melayu Jadi Sasaran
Baca: Kabur Saat Tugas, Oknum Polwan Digerebek Komandan Sedang Asyik Ngamar, Pasangan Prianya Tak Terduga
Istri dari Mukhlis Masuri Lubis SSos ini, cukup lama bertugas di PN Medan.
Ibu yang sudah dikaruniai tiga putra dan satu putri ini, mengaku sangat senang mengabdi di kampung halamannya di Aceh.
"Banyak suka dan duka menjadi hakim, saya 16 tahun bertugas di Medan Sumatera Utara, dan 2,5 tahun jadi Wakil Ketua PN Kuala Simpang, Alhamdulillah saya bisa pulang kampung," ujar Jufida Hanum senang.
Katanya, sudah hampir setahun menjadi Ketua PN Bireuen, banyak yang kasus yang sudah ditanganinya atau diputuskannya.
Mayoritas kasus narkotika yang mencapai 80 persen dan 20 persen berbagai kasus kriminal lainya.
"Harapan saya ke depan masalah narkotika itu dapat berkurang perkaranya, sehingga Bireuen ini tidak lagi dicap sebagai lebel negatif masalah narkotika yang saat ini menjadi sorotan nasional," harap Jufida.
Begitu pun dengan perkara kriminalitas lainnya volumenya juga terus berkurang.
Peran masyarakat dan semua elemen harus serius membasmi narkotika.
Penyuluhan hukum tentang narkotika juga terus dilakukan, karena narkoba sudah merusak masyarakat.
"Kita harapkan ke depan natkotika berkurang dan hilang di Bireuen," pungkasnya.(*)