Sadis, Seorang Pria Bacok Istri dan Tewaskan Menantu, Diduga Gara-gara Ini
Suwoto mengamuk dan membawa parang untuk menyerang orang-orang di rumahnya.
Namun, nyawa Erna tak tertolong akibat luka parah di bagian lehernya.
Baca: Demi Beli Mobil Rp 150 Juta, Seorang Ibu Tega Jual Anaknya yang Masih Berusia 2 Tahun
Baca: Hendak Selamatkan Cucu, Kakek di Aceh Jaya Ikut Tenggelam
Curhat
Erna dikenal sebagai sosok yang baik di lingkungan tempat tinggalnya.
Sehari sebelum meninggal dunia, Erna sempat curhat kepada sahabatnya Astuti.
Rupanya, itu merupakan curhatan terkakhir Ernah kepada Astusi.
Astusi bekerja sebagai Sekretaris Desa Madumulyorejo ditempat tinggal korban menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Erna.
Astuti sangat sedih lantaran tak menyangka sahabatntya meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
"Malam sebelum kejadian, Erna bilang ke saya. Bapak sepertinya kumat, keluar masuk rumah. Mungkin obatnya habis. Besok mau saya rujuk," kata Astuti merirukan menirukan ucapan korban, Senin (7/10/2019) dikutip TribunnewsBogor.com dari Surya.co.id.
Asturi yang ditemui di Balai Desa Madumulyorejo itu hanya menatap meja di balai desa dengan tatapan kosong.
Dia tak menyangka, ternyata itu adalah curhatan terakhir Erna.
Astuti langsung menghentikan aktivitasnya melipat taplak meja.
Dia memberi tahu kenangan terakhir bersama korban saat gerak jalan menggunakan pakaian berwarna oranye.
"Ternyata itu yang terakhir kalinya," ujarnya.
Saat kejadian, Astuti langsung bergegas menuju kediaman korban dari Puskesmas Mentaras.
Dia melihat korban mengalami luka robek sepanjang 15 sentimeter di leher dan dilarikan ke Puskesmas Mentaras.