Berita Subulussalam

Tak Masuk Usulan Jadi Lokasi KEK dan KIT, Ini Penjelasan Kabag Ekonomi Setdako Subulussalam

Dia juga tidak setuju jika disebut pemerintah tidak serius atau tidak sungguh-sungguh dalam memenuhi persyaratan sebagai calon KEK dan KIT.

Penulis: Khalidin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang saat memimpin rapat tim persiapan Kawasan Ekonomi Khusus/Kawasan Industri Terpadu (KEK/KIT), Selasa (20/8/2019) di ruang kerja wali kota. 

”Ditanyai apakah hanya ini luasan lahannya, kami jawab soal proses perpanjangan HGU Laot Bangko dan rencana mengambil sebagian untuk lokasi KEK/KIT tapi provinsi menilai itu kan masih proses,” ujar Rano.

Intinya, kata Rano, Pemko Subulussalam sangat serius mengajukan KEK dan KIT.

Bahkan salah satu bukti keseriusan Pemko Subulussalam langsung mengantarkan berkas dokumen persyaratan ke provinsi diserahkan Wali Kota Subulussalam.

Rano mengaku sampai sekarang belum mendapat informasi soal kelemahan atau kekurangan yang membuat Subulussalam tak masuk usulan.

Pasalnya, tim provinsi tidak memberikan daftar nilai atau skor terkait dokumen KEK dan KIT.

Ketua Apkasindo

Seperti berita sebelumnya, Pemerintah Aceh dikabarkan sudah mengusulkan tiga daerah di wilayah pantai barat selatan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau Kawasan Industri Terpadu (KIT).

Sayangnya, Kota Subulussalam yang semula diharapkan bakal menjadi salah satu calon gagal dalam usulan KEK dan KIT.

”Sayang kali Subulussalam gagal,” kata Subangun Berutu, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam kepada Serambinews.com, Sabtu (12/10/2019).

Tiga daerah yang diusulkan menjadi calon  KEK dan KIT masing-masing Aceh Jaya, Nagan Raya dan Aceh Barat Daya.

Sementara Kota Subulussalam gagal dalam program yang sangat baik dalam memajukan daerah dan ekonomi masyarakat.

Subangun selaku pelaku usaha kelapa sawit dan mengayomi petani komoditas tersebut mengaku sebenarnya Subulussalam memiliki potensi yang tak kalah dengan daerah lain.

Karena itu ia menyayangkan gagalnya Kota Sada Kata ini masuk dalam usulan sebagai wilayah KEK dan KIT.

Subangun sebelumnya sudah pernah menyampaikan adanya sinyal ketidaseriusan stakeholder terkait mendorong Subulussalam menjadi KEK dan KIT.

Padahal, program KEK dan KIT menjadi modal bagi Subulussalam ke depan menjadi daerah maju di bidang industri, jasa dan perdagangan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved