Berita Luar Negeri

Inggris Kerahkan Pasukan Khusus SAS, Misinya Tangkap atau Tembak Tahanan ISIS yang Kabur

Pasukan khusus Inggris kini telah ditempatkan dalam posisi siaga. SAS akan menangkap atau membunuh anggota asing ISIS

Editor: Muhammad Hadi
(Getty/Mirror)
Personel Special Air Service (SAS), pasukan elite Inggris. 

" Pasukan khusus Inggris kini telah ditempatkan dalam posisi siaga. SAS akan menangkap atau membunuh anggota asing ISIS asal Inggris, Eropa, maupun negara lainnya, yang dianggap menjadi ancaman,"

SERAMBINEWS.COM - Pasukan Udara Khusus Inggris, Special Air Service (SAS), disiagakan untuk misi "tangkap atau bunuh", menyusul aksi kabur massal ratusan pendukung asing ISIS dari kamp penahanan di Suriah utara.

Sekitar 785 tahanan asing yang berafiliasi dengan ISIS dilaporkan telah melarikan diri dari kamp penahanan Ain Issa, dekat Raqqa, di tengah serangan yang dilancarkan Turki terhadap milisi Kurdi di Suriah.

Pasukan Suriah Bergerak ke Perbatasan, Sepakat Bantu Kurdi Hadapi Turki

Pasukan SAS Inggris kini siaga untuk menargetkan penjara di utara Suriah yang menjadi tempat penahanan anggota ISIS.

"Ekstremis Inggris telah ditahan di penjara-penjara di Suriah utara. Sisa-sisa tentara ISIS kini sedang menunggu untuk melarikan diri dan kembali ke medan pertempuran atau ke negara asal mereka," kata sebuah sumber kepada The Daily Star.

" Pasukan khusus Inggris kini telah ditempatkan dalam posisi siaga. SAS akan menangkap atau membunuh anggota asing ISIS asal Inggris, Eropa, maupun negara lainnya, yang dianggap menjadi ancaman," tambah sumber.

Gembong Narkoba El Mencho Tak Kenal Ampun, Lebih Kejam Dari El Chapo, Nilai Buronan Rp 140 Miliar

Sebuah pernyataan yang dibagikan oleh pemerintah Kurdi mengungkap bahwa "tentara bayaran" telah menyerang kamp penahanan di Ain Issa dengan "elemen Daesh" sebelum menyerang penjaga dan membuka gerbang, demikian dilaporkan Daily Mail.

Di antara para ekstremis asing ISIS yang kabur, diyakini terdapat anggota asal Inggris, Tooba Gondal, yang dikenal sebagai perekrut pelaku pemboman ISIS.

Dia ditahan di kamp penahanan di Suriah utara bersama dua anaknya, setelah ditangkap saat hendak menuju Turki usai kejatuhan benteng ISIS di Baghuz.

Belum Tempati Rumah Dinas, Anggota DPRA Akan Dapat Rp 10 Juta Untuk Sewa Rumah Setiap Bulan?

Pasukan Inggris disebut siap mengerahkan tim dalam delapan helikopter atau kendaraan dalam beberapa hari ke depan jika ancaman dari para tahanan asing ISIS yang kabur massal semakin jelas.

Langkah menyiagakan pasukan khusus itu setelah para perwira intelijen memperingatkan pemerintah akan potensi "sejumlah besar" anggota ISIS asal Inggris yang berbahaya dapat bebas dari kamp penahanan dalam beberapa pekan ke depan.

Situasi krisis di Suriah telah meningkat pekan lalu setelah Turki memulai operasi militer di perbatasan timur laut negara itu dan menargetkan milisi Kurdi, yang dianggap sebagai teroris.

Cegah Penyakit Kaki Gajah, Ketua TP PKK Hj Mariani Ajak Warga Minum Obat Filariasis Bersama

Operasi dengan nama "Peace Spring" itu dimulai menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menarik pasukan AS dari Suriah.

Keputusan Trump itu memicu kekhawatiran bahwa perang baru dapat terjadi di kawasan itu, memicu konflik yang melibatkan Turki, ISIS, dan Kurdi.

Intelijen Inggris meyakini anggota radikal ISIS bisa melarikan diri apabila penjaga Kurdi meninggalkan penjara yang menampung para ektremis itu setelah serangan oleh angkatan bersenjata Turki.

Ditabrak Yamaha R15, Seorang Pengendara Vario Meninggal, Empat Luka-Luka

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved