Berita Luar Negeri
Pasukan Suriah Bergerak ke Perbatasan, Sepakat Bantu Kurdi Hadapi Turki
Tentara melambaikan bendera Suriah bergerak ke Tall Tamr, tak jauh dari Ras al-Ain, kota yang menjadi target Turki dan sekutunya
SERAMBINEWS.COM - Pasukan pemerintah Suriah bergerak ke perbatasan Turki setelah menjalin kesepakatan dengan milisi Kurdi sehari sebelumnya.
Tentara melambaikan bendera Suriah bergerak ke Tall Tamr, tak jauh dari Ras al-Ain, kota yang menjadi target Turki dan sekutunya.
Tall Tamr berlokasi sekitar 30 km dari perbatasan.
Namun Observatorium untuk HAM Suriah (SOHR) menyebut, pasukan pemerintah Suriah ada yang bergerak hingga jarak enam km.
• Diserang Turki, Kurdi Suriah Diduga Sengaja Lepas Tahanan ISIS, Begini Tanggapan Donald Trump
Dilaporkan AFP Senin (14/10/2019), kedatangan mereka disambut oleh warga lokal, dengan televisi setempat menayangkan momen saat mereka dielu-elukan.
Berdasarkan pemberitaan media yang mengutip sumber Damaskus, pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad juga bakal ditempatkan di Manbij dan Kobane.
Pada 9 Oktober, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan Operation Peace Spring untuk menggempur milisi Kurdi di perbatasan Suriah.
• Gembong Narkoba El Mencho Tak Kenal Ampun, Lebih Kejam Dari El Chapo, Nilai Buronan Rp 140 Miliar
Ankara menuding Kurdi yang tergabung dalam Unit Perlindungan Rakyat (YPG) merupakan teroris.
Sebab, mereka dianggap berhubungan dengan Partai Rakyat Kurdistan (PKK) yang berkonflik sejak 1984.
Operasi itu terjadi setelah Amerika Serikat (AS) mengejutkan Kurdi maupun dunia dengan mengumumkan penarikan pasukan dari utara Suriah.
Presiden Donald Trump mendapat tekanan karena dia dianggap memberikan jalan bagi Ankara dan pemberontak yang didukungnya untuk menyerang Kurdi.
• Anggota DPRA Baru Belum Tempati Rumah Dinas, Ini Penjelasan Sekretaris Dewan
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin oleh Kurdi kemudian menyatakan menjalin aliansi dengan pemerintahahan Assad.
Komandan SDF Mazloum Abdi dalam tulisannya di Foreign Policy menyebut, dia tidak percaya dengan Damaskus maupun sekutunya, Suriah.
"Malah sejujurnya, sulit bagi kami percaya siapa pun. Namun jika diminta memilih antara kompromi dengan genosida rakyat kami, saya jelas memilih hidup rakyat," kata Abdi.
Abdi mengomentari keputusan Trump dengan menarik pasukan dari utara Suriah diibaratkannya sebagai "menusuk dari belakang".
• Diselamatkan dari Topan Hagibis, Nenek Berusia 70 Tahun Tewas Jatuh dari Helikopter