Berita Aceh Selatan

Abrasi Sungai Kluet Meluas, Puluhan Rumah Warga Terancam Amblas

"Dulu jarak rumah warga dengan bibir sungai sekitar 200 meter, kini hanya sekitar lima meter lagi dengan rumah warga," sebutnya.

Penulis: Taufik Zass | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ TAUFIK ZASS
Kondisi abrasi Krueng Kluet di Gampong Keude Padang, Kemukim Kuala Ba'u, Kecamatan Kluet Utara yang semakin meluas, Selasa (15/10/2019). 

"Dulu jarak rumah warga dengan bibir sungai sekitar 200 meter, kini hanya sekitar lima meter lagi dengan rumah warga," sebutnya.

Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Puluhan unit rumah warga di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Krueng Kluet, saat ini sudah sangat terancam keberadaannya.

Pasalnya, abrasi yang terjadi sejak 2017 lalu ini ,semakin meluas dan mengancam perkampungan warga.

"Abrasi ini sudah terjadi sejak tahun 2017 dan hingga saat ini belum ada penanganan yang permanen. Baru - baru ini ada penanganan sekitar 18 meter, sedangkan yang dibutuhkan sekitar 1 Km," kata Keuchik Keude Padang, Muzakir didampingi Mukim Kuala Ba'u, T Samsuar Itam dan Camata Kluet Utara, H Zainal A, saat meninjau lokasi abrasi tersebut, Selasa (15/10/2019).

Dikatakannya, akibat abrasi yang kian meluas itu, tujuh unit rumah warga di Gampong Keude Padang terpaksa dibongkar.

"Ada puluhan rumah lagi yang kondisinya juga sangat terancam. Karenanya perlu penanganan segera dari Pemerintah Provinsi," ungkap Muzakir.

Lebih lanjut Muzakir juga mengungkapkan, pasca meluasnya abrasi sungai tersebut, Lapangan Bola Keude Padang sudah amblas ke sungai.

Wakil Rakyat Illiza Saduddin Djamal Temui Wapres JK, Bahas Solusi Kemiskinan di Aceh

Demikian juga pemakaman umum, terpaksa dibongkar dan di pindahkan ketempat lain.

"Dulu jarak rumah warga dengan bibir sungai sekitar 200 meter, kini hanya sekitar lima meter lagi dengan rumah warga," sebutnya.

Keuchik Muzakir berharap kepada Pemerintah Aceh melalui Dinas terkait, untuk segera turun meninjau lokasi abrasi yang sudah sangat mengancam pemukiman penduduk tersebut.

Sebab jika kondisi itu terus dibiarkan, akan membawa dampak kerugian yang lebih besar untuk masyarakat dan daerah.

"Penanganannya dengan tangguk batu gajah," pungkas Keuchik Muzakir.

Sementara itu, Camat Kluet Utara, H Zainal A saat ditanyai Serambi mengaku, bahwa persoalan abrasi tersebut sudah pernah diusulkan ke Provinsi.

Namun hingga kini belum ada tindak lanjut.

Ratusan Nelayan di Aceh Utara tak Bisa Melaut, Ini Sebabnya

"Ini menjadi PR bagi Anggota DPRA dan anggota DPR-RI asal Aceh yang baru dilantik. Sebab persoalan abrasi Krueng Kluet ini tidak akan mampu ditangani dengan APBK," papar H Zainal.

Dijelaskan, dampak abrasi tersebut bukan hanya dirasakan oleh masyarakat di Kemukim Kuala Ba'u.

Namun penduduk masyaralat Pasie Meurat, Kecamatan Kluet Selatan juga merasakan dampak dari abrasi tersebut.

"Jadi dampak dari abrasi ini tidak hanya dirasakan oleh Kluet Utara, namun masyarakat Kluet Selatan juga merasakan dampaknya," ungkap H Zainal.

Selain mengamblaskan rumah dan lahan perkebunan warga, abrasi tersebut juga sudah merobohkan jembatan gantung.

Jembatan tersebut menghubungkan Desa Keude Padang, Kemukiman Kuala Ba'u, Kecamatan Kluet Utara dengan Gampong Pasie Meurapat, Kecamatan Klue Selatan.

"Sekarang masyarakat harus menempuh jalur lain yang jaraknya hingga puluhan kilometer," ungkap H Zainal.

Karenanya, Camat Kluet Utara ini meminta anggota DPRA dari Dapil 9, untuk membantu mendorong Pemerintah Provinsi dan Pusat, membangun tanggul pengaman tebing di sepanjang DAS Krueng Kluet tersebut.

"Lahan perkebunan dan lapangan bola sudah amblas dan jadi lahan tumbuh di Pasie Merapat. Karenanya butuh penanganan segera," pungkas H Zainal.

Abdya Punya Rumah Pijat Refleksi Tuna Netra, Bupati Minta Pejabat Melakukan ‘Sedekah Jabatan’

Pantauan Serambinews.com, selain mengamblaskan lahan dan rumah penduduk, abrasi yang terjadi disepanjang DAS Kluet ini, juga sudah merusak badan jalan penghubung antar gampong dan jembatan gantung.

Tak hanya itu, tujuh unit rumah warga berikut pemakaman umum terpaksa dibongkar akibat abrasi tersebut. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved