Kerap Pamer Kemesaraan di Facebook, Wanita Ini Malah Jadi Korban Pembunuhan Sadis Suaminya
Jenazah Norfazera Binti Bidin (27) dan Muhammad Iman Asraf Bin Abdullah (11) ditemukan seorang pemotong rumput dalam kondisi termutilasi.
Kerap Pamer Kemesaraan di Facebook, Wanita Ini Malah Jadi Korban Pembunuhan Sadis
SERAMBINEWS.COM - Entah apa yang terjadi pada pasangan romantis ini, kemesraan rumah tangga mereka justru berujung tragis.
Sejak Jumat 11 Oktober 2019, kasus pembunuhan keji seorang wanita Malaysia dan anak lelakinya menjadi sorotan publik.
Jenazah Norfazera Binti Bidin (27) dan Muhammad Iman Asraf Bin Abdullah (11) ditemukan seorang pemotong rumput dalam kondisi termutilasi.
Tubuh keduanya dalam kondisi tanpa baju dan sudah terpotong diletakkan di kawasan Gulung Kampung Ladang, Malaka, Malaysia.
Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan.
Keterangan resmi belum dirilis, namun suami korban merupakan tersangka pembunuhan.
Dilansir dari Harian Metro, kepala kepolisian Malaka, Datuk Kasim Karim mengatakan bahwa tersangka ditangkap dengan bekerja sama dengan kepolisian Singapura.
Setelah informasi terverifikasi bahwa lokasi rumah teras korban yang berlokasi di Taman Merdeka Jaya telah ditemukan berbagai bukti.
• Disebut-sebut Masuk Bursa Calon Menteri di Kabinet Jokowi, Ini Daftar Kekayaan Fadli Zon
• Bupati Mawardi Ali Buka Musabaqah Qiraatil Kutub Tingkat Kabupaten Aceh Besar, Ini Pesannya
• VIRAL Pergoki Suami Chat Kontak Agus, Sang Istri Dapat Balasan Mencurigakan Aku Lagi Mens
• Sengketa Tanah Jalan Tol Selesai, MA dan PN Jantho Tolak Gugatan Pemilik
"Polisi juga menemukan darah di ruang bawah tanah"
"Dan percaya bahwa kasus itu melibatkan seorang pria dari Singapura yang terkait dengan korban."
Sementara sebuah pernyataan resmi belum dipublikasikan oleh pihak berwenang, banyak unggahan telah beredar di media sosial.
Unggahan tersebutini berspekulasi bahwa pria itu cek-cok dengan istrinya mengenai masalah keluarga.
Hal ini mengakibatkan si suami menikamnya dan memutilasi istrinya karena kemarahannya yang tidak terkendali.
Setelah itu, tersangka, diduga, merasa ia juga harus membunuh putranya karena bocah malang berusia 11 tahun itu adalah saksi mata dari cek-cok yang terjadi hingga pembunuhan.