Najwa Shihab Tanya Terkait Meme Beli 01 Gratis 02, soal Jokowi-Prabowo, Begini Tanggapan Jusuf Kalla

Presenter Najwa Shihab awalnya mengatakan bahwa JK merupakan sosok yang selalu terbuka saat disodorkan pertanyaan terkait apapun.

Editor: Amirullah
Trans 7
Jusuf Kalla menyebutkan perbedaan saat menajdi wapres di dua periode bereda. 

"Ya sebenarnya dalam pemerintahan yang baik perlu ada keseimbangan, jadi artinya check and balance," kata JK.

"Perlu ada oposisi yang soft," ujarnya.

Sandiaga & Fadli Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo & Edhy Prabowo Kandidat Kuat di Kabinet Jokowi

2009 Silam, Vicky Nitinegoro Bersama Jennifer Dunn Pernah Kesandung Narkoba dan Pesta Seks

Seorang Pria Temukan Bayi di Proyek Tol, Ternyata Cucu Sendiri yang Dibuang Putrinya

"Jadi bukan oposisi namanya, tapi begitulah. Kalau semuanya bergabung dalam suatu box itu juga bisa pecah di dalam," papar JK.

"Jadi idealnya?," tanya Najwa Shihab.

"Tetap ada penyeimbang," sebut JK.

Ditanya Najwa Shihab apakah yang kalah bergabung dengan yang menang hal yang biasa?

"Jadi yang kalah gabung yang menang itu biasa?," tanya Najwa Shihab.

"Biasa, dulu 2014 Golkar masuk yang kalah, dan PPP tapi kemudian bergabung bisa saja tergantung presidennya," jawabanya.

"Tapi dulu tidak ada kontestasinya sedemikian sengit Pak," ujar Najwa Shihab.

"Ya dulu karena koalisi hanya 40 persen jadi harus mayoritas maka ditambah 20 persen," jawab JK.

()

Jusuf Kalla menyebutkan perbedaan saat menajdi wapres di dua periode bereda. (Trans 7)

JK menuturkan semuanya kini tergantung Jokowi.

Ia kembali menegaskan bahwa perlu adanya penyeimbang.

"Penyeimbang cukup satu partai saja?," tanya Najwa Shihab.

"Anda pintar sekali menjebaknya," kata JK tak menjawabi pertanyaan Najwa Shihab.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved