Diburu di RI Sebab Jadi Tersangka Provokasi, Veronica Koman Malah Dapat Penghargaan HAM di Australia
Perempuan 31 tahun itu pun membantah telah menyebarkan rekaman dan informasi soal Papua di sosial media untuk memperkeruh suasana.
Veronica juga mengucapkan terima kasih kepada rakyat Papua yang telah "mengubah kehidupannya."
Veronica juga mengatakan suara rakyat Papua tidak akan lagi teredam di dunia internasional.
Pasalnya, Veronica terus melaporkan tindak kekerasan yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
• DAFTAR Harta Kekayaan 5 Menteri Perempun Jokowi, Siapa Posisi Pertama?
• Arief Poyuono Akui Bertindak Curang saat Pilpres 2019, Satu Studio Terpingkal, Politisi NasDem: Gila
• Diduga Gelapkan Uang Perusahaan Rp 63 Juta Lebih, Mahasiswa Asal Aceh Besar Diamankan Polres Pidie
FOLLOW:
Termasuk mengunggah video penemuan mayat-mayat di Nduga yang menurutnya "diduga ditembak TNI" pada 20 September lalu.
ACFID menganggap Veronica telah mengorbankan dirinya sendiri untuk terus melaporkan pelanggaran hak asasi di Papua, meski mendapat ancaman dan intimidasi.
"Penghargaan ini mewakili kekuatan dan keberanian semua orang yang telah membela hak asasi orang Papua Barat," ujar Marc Purcell, Direktur Eksekutif ACFID.

Biodata Veronica Koman yang Jadi Tersangka Kasus Hoaks Rusuh Papua, Pernah Demo Jokowi Soal Ahok
Marc menambahkan penghargaan yang diberikan kepada Veronica juga mewakili mereka yang terus berupaya agar HAM selalu dilindungi dan ditegakkan.
Dengan diberikannya penghargaan ini, ACFID telah meminta pemerintah Australia untuk memberikan perlindungan bagi Veronica, karena sekarang menyandang predikat "pembela hak asasi manusia".
Lembaga tersebut juga meminta Komisi HAM di PBB dan Pemerintah Australia agar mendorong Indonesia membatalkan semua tuduhan kepada Veronica, serta melindungi kebebasan untuk melaporkan apa yang terjadi di Papua.
Di akun Facebook, Veronica pernah mengatakan mendapat intimidasi dan menganggap kepolisian Indonesia telah melakukan "pembunuhan karakter" terhadap dirinya.
Pekan lalu, pemerintah Indonesia telah membentuk lembaga yang akan menyalurkan dana bantuan ke negara-negara miskin, khusunya di kawasan Pasifik.

Veronica KomanABC Australia
Langkah ini menimbulkan pertanyaan di Australia, karena Indonesia adalah negara terbesar kedua penerima dana pembangunan Australia setelah Papua Nugini untuk bidang pendidikan, infrastruktur, pertanian, dan pemerintahan.
"Bisa jadi langkah ini adalah sebagai upaya pemerintah Indonesia "meredam dukungan di negara-negara Pasifik kepada Papua dan Papua Barat," kata Veronica kepada ABC.
(*)
Artikel ini telah tayang di Gridhot.id dengan judul Di Negeri Sendiri Dicari, Di Pelarian Dihormati, Jadi Buronan Polisi Indonesia Karena Berstatus Tersangka Provokasi Kerusuhan Papua, Veronica Koman Diam-diam Dapat Penghargaan HAM di Australia