Berita Abdya

Hujan Deras Beberapa Hari, Muara Pantai Bali di Susoh Tersumbat, Ini yang Dilakukan Nelayan

"Tadi, airnya sudah masuk ke dapur. Kami berharap, segera dilakukan normalisasi. Karena, gotong royong secara manual ini, hanya mampu bertahap

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAT SAPUTRA
Sejumlah masyarakat Desa Padang Panjang Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya bergotong-royong membuka muara pantai bali yang tersumbat, Jumat (25/10/2019). 

"Tadi, airnya sudah masuk ke dapur. Kami berharap, segera dilakukan normalisasi. Karena, gotong royong secara manual ini, hanya mampu bertahan beberapa jam saja, seperti yang sudah dilakukan masyarakat," katanya.

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE -Sejumlah masyarakat Desa Padang Panjang, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) bergotong-royong membuka muara Pantai Bali yang tersumbat, Jumat (25/10/2019).

Gotong royong memakai cangkul dan alat seadanya.

Dilakukan akibat hujan deras yang melanda Abdya, sejak beberapa hari terakhir.

Setiap hujan lebat dan air pasang naik, muara tersebut sering tersumbat.

Sehingga para nelayan di kawasan tersebut, harus membuka muara terlebih dahulu untuk pergi ke laut.

Bahkan, sebagian nelayan memilih memarkirkan perahunya ke kawasan PPI Ujung Serangga.

Forum Keuchik dan Pemuda Lingkungan Eks PT Arun Audiensi ke DPRK Lhokseumawe, Ini Tujuannya

Meskipun jauh dari tempat mereka tinggal.

Tak hanya nelayan, tersumbatnya muara Pantai Bali itu, juga berdampak buruk pada para petani.

Kabarnya, ada beberapa hektar sawah di kawasan Desa Padang Panjang dan sekitar Kecamatan Susoh ikut terendam.

Salah seorang warga setempat, Muzakir mengaku, persoalan tersebut telah berulangkali disampaikan kepada dinas terkait.

Namun tidak ada respon untuk diperbaiki.

Sah, Jonniadi Ketua DPRK Nagan Raya, Dedy dan Puji Jabat Wakil Ketua

"Sudah sering kita sampaikan kepada dinas BPBK, namun belum ada respon," ujar Muzakir kepada Serambinews.com, Jumat (25/10/2019).

Ia khawatir, jika beberapa hari kedepan hujan kembali melanda kawasan tersebut, ditakutkan bukan saja sawah, tapi sejumlah rumah di sekitar tersebut juga ikut terendam.

"Tadi, airnya sudah masuk ke dapur. Kami berharap, segera dilakukan normalisasi. Karena, gotong royong secara manual ini, hanya mampu bertahan beberapa jam saja, seperti yang sudah dilakukan masyarakat," katanya. (*)

Anggota DPR RI asal Aceh, Irmawan: tidak Ada Relevansi Bendera dengan Kesejahteraan Masyarakat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved