Destinasi Wisata
Berawal dari Warkop Pak Itam, Pulau Panjang di Gugusan Pulau Banyak Jadi Destinasi Wisata Mendunia
Berawal dari warung kopi Pak Itam itulah, Pulau Panjang kini menjelma jadi destinasi wisata yang dikenal dunia.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Segelas kopi hitam segera tersaji ketika duduk di bangku kayu menghadap pantai.
Asapnya mengepul hadirkan aroma pengundang selera menjelang senja.
Kopi itu buatan Pak Itam, pengelola objek wisata Pulau Panjang, di Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.
Berawal dari warung kopi Pak Itam itulah, Pulau Panjang kini menjelma jadi destinasi wisata yang dikenal dunia.
Wisatawan lokal maupun mancanegara terus datang silih berganti saban hari. Tentu saja demi menyeruput segelas kopi buatan Pak Itam, sambil menikmati hamparan pasir putih dan laut biru tosca.
Kopi buatan Pak Itam, memiliki cita rasa tersendiri. Tak mengherankan banyak warga datang jauh-jauh menyeberang lautan sekedar menikmati segelas kopi kental made in Pak Itam.
Pak Itam begitulah Mirzal dipanggil sehari-hari, mendirikan warung kopi yang didesain terbuka menghadap ke air laut.
Warung kopi itu, awalnya untuk memenuhi kebutuhan warga lokal yang singgah di Pulau Panjang.
Seiring berjalan waktu, Pulau Panjang menjadi terkenal. Ini berkat campur tangan sentuhan Pak Itam, yang menata apik lokasi warung kopinya sehingga disukai pengunjung.
Konstruksi warung kopi Pak Itam, menggunakan kayu bulat sebesar pergelangan lengan yang disusun rapat. Sedangkan atapnya menggunakan daun rumbia.
Semua bangunan yang dibuat Pak Itam, alami. Bahan bakunya menggunakan kayu bulat yang dibiarkan apa adanya.
Desain itu menjadi ciri khas lokasi wisata milik Pak Itam. Sangat alami dan sederhana, namun terlihat unik.
Keunikan itulah yang membuat wisatawan berbondong-bondong datang. Selain tentunya karena pantai eksotik Pulau Panjang.
Tak terkecuali tiga orang peserta Aceh Roverway asal Malaysia, pengurus pramuka tingkat nasional dan pengurus pramuka tingkat daerah se-Sumatera.
Mereka sengaja datang ke Pulau Panjang, spesial ingin menikmati pesona alam dan segelas kopi buatan Pak Itam, Jumat (25/10/2019) jelang petang.
Butuh usaha keras dan jalan terjal yang harus dilalui Pak Itam, hingga warung kopinya ramai dikunjungi wisatawan.
Pada masa awal perintisan, ayah tiga anak itu harus nyambi mencari ikan ke laut agar tetap bisa menutupi kebutuhan keluarga. Sepulangnya barulah bisa bekerja membangun warung kopi.
Warung dibangun sendiri. Begitu juga dengan kursi tempat duduk santai serta fasilitas pendukung bagi wisatawan.
Usaha yang dirintis sejak tahun 2017 tersebut membuahkan hasil. Pendapatan dari warung kopi berhasil berkembang bersama lokasi wisata yang dikelolanya.
Suami dari Sri Devi itu, kini sudah memliki dua cottage yang ditempatkan di sisi barat Pulau Panjang.
"Saya sudah berhenti jadi nelayan, fokus urus warung kopi," kata Pak Itam, Jumat (25/10/2019) menjelang petang.
Pulau Panjang memang dikelola pelaku wisata lain. Akan tetapi nama Pak Itam, menjadi catatan tersendiri di hati para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Panjang.(*)
• Menikmati Lobster Asam Manis, Kuliner Khas Pulau Banyak
• Hasil French Open 2019 - Marcus/Kevin, Anthony, Jojo dan Praveen/Melati ke Semifinal, Ini Lawannya
• Semifinal French Open 2019 - Head to Head Marcus/Kevin, Praveen/Melati, Anthony, Jojo Vs Lawannya
• Kronologi Pemuda Aceh Meninggal Diterkam Harimau Sumatera di Riau, Korban Diseret Sejauh 10 Meter