Uni Eropa tak Pernah Tolak Kopi Gayo

Pemerintah melalui Direktorat Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian RI membantah kabar tentang adanya penolakan kopi arabika gayo

Editor: hasyim
SERAMBI/BUDI FATRIA
Petani memetik kopi arabika Gayo di Kampung Jamur Ujung, Kecematan Wih Pesam, Bener Meriah, Rabu (23/10/2019). 

Hasil pertanian organik, lanjut Nova, memiliki banyak kelebihan dibanding pertanian dengan pemupukan kimia. Pertanian organik mengandung energi alami karena zat yang diserap dari energi tanah, lebih tahan hama, lebih lezat, lebih sehat, dan harganya pun lebih tinggi. “Sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat peduli pada pengembangan pertanian organik. Bahkan ada kecenderungan sejumlah negara menolak kopi hasil pertanian kimia. Selain berbahaya bagi kesehatan, pertanian kimia berpotensi menggangu ekosistem alami,” jelas Nova.

Nova menambahkan, apabila petani kopi gayo ingin sukses di pasar kopi arabika dunia, maka pengembangan sistem pertanian organik harus ditingkatkan. Dengan sistem itu, dia yakin pasar kopi gayo akan semakin luas, dan petani kopi semakin sejahtera karena harga jual kopi menjadi lebih tinggi. “Saya berharap para petani kopi gayo sepakat meningkatkan pengembangan kopi arabika gayo sistem pertanian organik,” tutup Nova.(yos)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved