Berita Jakarta
Surati Kemenlu Terkait Nelayan Aceh Ditangkap di India, Ini Permintaan Haji Uma
"Surat ke Kemenlu RI adalah upaya tindak lanjut atas surat dari Lembaga Panglima Laot Aceh dan keluarga nelayan yang diwakili oleh keuchik kepada saya
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Untuk memastikan keberadaan para nelayan Aceh yang hingga kini masih ditahan di penjara District Andaman dan Nicobar.
Berdasarkan informasi tersebut juga diketahui bahwa, tiga orang nelayan yang ditangkap pada April 2019 telah melewati penyidikan dan penyelidikan.
Serta akan segera dilimpahkan ke Pengadilan.
• Dua Terdakwa Narkoba Lolos dari Hukuman Mati, Jaksa Ajukan Banding
Ketiga nelayan itu atas nama Dendy R Bin Ristam (31) dan Putra Aris Munandar (23).
Keduanya asal Kecamatan Susoh, Abdya.
Serta Ibnu Gazar Bin Budiman (41) asal Jeunieb, Bireuen.
Sedangkan tiga nelayan lainnya yang ditangkap pada Oktober, masih dalam proses penyidikan dan penyelidikan.
Mereka adalah Munazir Bin Muhammad Ali (32), Kaharudin Bin Abd Wahab (41) dan Azmansyah Bin Hayder Ali (30), ketiganya berasal dari Banda Aceh.
Haji Uma juga mengaku, telah berkomunikasi langsung via handphone dengan Sekretaris Panglima Laot dan salah satu keluarga nelayan asal Banda Aceh.
Dari keterangan yang ada, bahwa ketiga nelayan yang ditangkap Oktober ini mengalami kabut tebal di tengah laut.
• Satlantas Polres Bener Meriah Gelar Operasi Zebra Rencong, Ini Pelanggar yang Disidang di Tempat
Sehingga terbawa ombak hingga memasuki perairan wilayah Andaman dan Nicobar, India.
Kepada Haji Uma, pihak keluarga juga mengaku, masih kesulitan akses komunikasi dengan para nelayan yang ditangkap.
Bahkan, pada kasus yang terjadi April lalu, pihak keluarga telah melaksanakan kenduri.
Karena mengira anggota keluarganya telah hilang atau meninggal dilaut.
"Sejauh ini, keluarga masih kesulitan bagi akses komunikasi kesana. Kita harapkan KBRI New Delhi dapat memfasilitasinya agar keluarga jadi tenang dengan mengetahui kondisi anggota keluarganya yang ditahan di India sana", tutup Haji Uma. (*)
• Jalan Menuju Empat Desa di Aceh Singkil Hancur, Kondisinya Memprihatinkan