Urea Subsidi

Aceh Tenggara Lumbung Jagung, PT PIM Harus Prioritaskan Urea Subsidi

Lahan di Agara bukan bertambah, tapi malah berkurang setiap tahunnya. Ini terlihat seperti beralih fungsinya lahan untuk pembangunan jalan dan rumah

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/ASNAWI LUWI
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA H Ali Basrah 

Laporan Asnawi Luwi I Aceh Tenggara

SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA H Ali Basrah mengatakan Aceh Tenggara merupakan lumbung penghasil jagung.

Sebab itu, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Lhokseumawe harus memprioritaskan kebutuhan urea bersubsidi di Agara sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

"Kekurangan urea bersubsidi di Agara harus ditambah dan kita berharap jangan ada penyimpangan urea bersubsidi. Jadi untuk mengantisipasi kelangkaan urea bersubsidi di Agara data harus akurat dan terupdate," ujarnya.

Dipilih Langsung Presiden, Pengamat Prediksi Dewan Pengawas KPK Diisi Oleh Orang Jokowi

Tak Lagi Berbentuk Kertas, STNK Akan Diganti Dengan Kartu, Seperti Apa?

Bisakah Nyamuk Menularkan Virus HIV dari Si Penderita ke Orang Normal? Ini Penjelasannya

Dia sebutkan RDKK harus diupdate setiap tahun mulai dari desa hingga ke kecamatan.

"Lahan di Agara bukan bertambah, tapi malah berkurang setiap tahunnya. Ini terlihat seperti beralih fungsinya lahan untuk pembangunan jalan dan rumah," sebut Ali Basrah yang juga mantan Wabup Agara kepada Serambinews.com, Sabtu (2/11/2019).

Menurutnya pengawasan penyaluran urea sangat penting dari tingkat distributor ke kios pengencer hingga petani.

Pengawasan ini bukan saja menjadi tanggung jawab Komisi Pengawas Pupuk Pestisida (KP3) Agara, tetapi pihak PPL bersama Dinas Pertanian Agara serta dibantu pihak Muspika seperti Camat, Kapolsek dan Danramil.

Kalau pengawasan seperti ini, insya Allah urea tidak langka, karena pengalamannya ketika pernah jadi Wabup Agara mereka turun keliling menelusuri lahan dan bertemu dengan petani.

Tenyata, ditemukan fakta bahwa adanya kelompok tani masih aktif tetapi lahan pertanianya tidak lagi seperti semula, contohnya di Pulonas, Kecamatan Babussalam.

Bukan hanya itu juga, kata Ali Basrah, yang paling penting adalah penyaluran urea bersubsidi di lapangan harus sesuai dengan masa musim tanam petani.

Jangan urea datang ketika petani tidak lagi musim tanam dan inilah yang menjadi kendala dan penyebab petani rugi karena produksi panennya berkurang.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved