Polisi Pasang Road Barrier, Arus Lalu Lintas Dialihkan ke 4 Jalur
Pasca ambruknya jembatan rangka baja Ulee Raket di kawasan Desa Sawang Teubee, Polres Aceh Barat telah mengalihkan jalur
MEULABOH - Pasca ambruknya jembatan rangka baja Ulee Raket di kawasan Desa Sawang Teubee, Polres Aceh Barat telah mengalihkan jalur arus lalu lintas dari Kecamatan Kaway XVI ke Pante Ceureumen dan sebaliknya melalui empat titik. Sedangkan di lokasi jembatan yang ambruk total tersebut juga telah dipasang road barrier sebagai penegasan bahwa lintasan tersebut tak bisa digunakan lagi.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Raden Bobby Aria Prakasa, melalui Kapolsek Kaway XVI, Ipda Yudha Prasatya kepada Serambi, Sabtu (2/11), mengatakan, pihak kepolisian kini mengalihkan jalur menuju ke Kecamatan Pante Ceureumen dan juga memasang plang pemberitahuan di setiap simpang yang tembus ke sana.
Dijelaskannya, ada empat jalan alternatif yang bisa dilalui masyarakat untuk keluar masuk dari Pante Ceureumen, pertama melalui Desa Meunasah Rayek, Kecamatan Kaway XVI dengan jarak tempuh sekitar 1 jam. Berikutnya, melalui jembatan gantung Desa Pasi Jempa dengan jarak tempuh 45 menit, serta melalui jembatan gantung Desa Keude Tanjung dengan jarak tempuh sekitar 35 menit, dan akses melalui jembatan gantung Desa Keuramat sekitar 15 menit.
“Untuk akses terdekat menuju ke sana itu hanya melalui Desa Keuramat. Namun jalur itu hanya bisa dilewati sepeda motor saja, sama seperti jalan di Desa Pasi Jempa dan Keude Tanjung karena harus lewat jembatan gantung. Kalau lewat Meunasah Rayek, bisa dilalui mobil, hanya saja jaraknya lumayan jauh, belum lagi ke pusat kota,” jelas Yudha.
Diberitakan sebelumnya, jembatan rangka baja Ulee Raket di Desa Sawang Teube yang menghubungkan Kecamatan Kaway XVI dan Pante Ceureumen, Aceh Barat ambruk pada Kamis (31/10) siang, akibat terjangan banjir yang membuat tiang tengah jembatan runtuh ke dalam sungai. Dampaknya, penduduk 27 desa dari dua kecamatan dengan jumlah jiwa mencapai 12 ribu orang, terganggu akses mereka menuju ibu kota kabupaten.
Lebih lanjut, Kapolsek Kaway XVI, Ipda Yudha Prasatya menerangkan, selain memasang road barrier, pihaknya juga menyiagakan personel di jembatan rangka baja Ulee Raket yang ambruk guna memastikan tak ada warga yang memaksa melintasi jembatan tersebut meskipun hanya sekedar berjalan khaki. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden yang berakibat fatal. “Kita memang dari kemarin terus bersiaga, semenjak mendapat kabar jembatan roboh, kita langsung memasang police line agar tidak lagi dilintasi warga di sini,” ujarnya.
Ia menerangkan, untuk sementara ini pasokan pangan ke-27 desa di seberang jembatan masih aman karena masih ada akses jalan satu lagi yang bisa dilalui, meski jarak tempuhnya lumayan jauh. “Hanya saja, saat ini bagi masyarakat sulit membawa hasil pertanian lantaran jarak tempuh saja yang jauh,” tukasnya.(c45)