Berita Aceh Besar
Tanah Wakaf Belum Lunas, Bawa Parang Warga Lampanah Segel Pembangunan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli
Mantan Keuchik Lampanah Seunom, Mahyar Zakhwan mengatakan seluruh masyarakat turun untuk menutup sementara akses jalan pembagunan jalan tol.
Mantan Keuchik Lampanah Seunom, Mahyar Zakhwan mengatakan seluruh masyarakat turun untuk menutup sementara akses jalan pembagunan jalan tol.
Laporan Hendri | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR- Ratusan warga dari lima desa di Lampanah, Indrapuri menyegel proyek pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli di kawasan itu, Minggu (3/11/2019).
Mereka menyatakan tidak akan membuka segel berupa pagar menuju lokasi pembagunan selama ganti rugi lahan tanah wakaf yang tersisa milik lima desa senilai Rp 700 juta belum lunas.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun penghentian paksa proyek itu dilakukan dengan aksi menutupi dan memagari lokasi tanah wakaf yang berada di tengah pembangunan jalan tol.
• Wakil Gubernur Babel Dikepung Massa, 7 Mobil Dirusak, Satpol PP Terluka dan Sebagian Lari ke Hutan
• 74 Tahun Jalan Penghubung Kecamatan Pidie dan Delima tak Beraspal, Ini Harapan Warga ke Pemerintah
• Ribuan Warga Zikir Bersama Majelis Sirul Mubtadin di Pidie, Khidmat Meski di Bawah Terik Matahari
Mantan Keuchik Lampanah Seunom, Mahyar Zakhwan saat dihubungi mengatakan seluruh masyarakat turun untuk menutup sementara akses jalan pembagunan jalan tol.
Karena pihak pelaksana proyek tak kunjung memberikan kepastian penggantian ganti rugi lahan wakaf milik lima desa dengan luas 7.000 meter yang terkena dampak proyek tersebut.
"Bahwa hari ini, oleh masyarakat Masjid Aswaja Lampanah dari lima desa sepakat untuk menutup sementara akses pembagunan proyek tol, disebakan karena ada tiga persil tanah wakaf milik Masjid Aswaja Lampanah belum terbayar, dengan harga lebih kurang Rp 700 juta dengan tiga titik lokasi tanah," katanya. (*)