Berita Subulussalam
Dilema Petani Sawit di Subulussalam Harga TBS Naik Tapi Produksi Menurun, Ini Penyebabnya
TBS Kelapa Sawit di Kota Subulussalam dalam dua bulan terakhir ini terus menunjukan kenaikan bahkan terkini mencapai Rp. 1.230 di tingkat pabrik
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Kota Subulussalam dalam dua bulan terakhir ini terus menunjukan kenaikan bahkan terkini mencapai Rp. 1.230 di tingkat pabrik.
Sayangnya, kenaikan tersebut tampaknya belum mampu mendongkrak ekonomi petani lantaran saat ini terjadi penurunan produksi panen.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Subangun Berutu kepada Serambinews.com, Senin (4/11/2019) mengakui jika harga TBS di daerah itu terus mengalami kenaikan.
Di sisi lain, kata Subangun produksi atau hasil panen kebun petani justru mengalami penurunan.
• Berawal Info di Facebook, Wabup Abdya Datangi Rumah Janda Miskin di Susoh
Alhasil, petani tetap belum mampu menikmati harga tinggi lantaran produksi mereka menurun sehingga pendapatan tidak juga bergerak.
”Harga memang naik tapi produksi turun, hasil panen anjlok,” ujar Subangun
Subangun menjelaskan jika terkini, di level petani harga TBS Kelapa Sawit sudah mencapai Rp 1.030 per kilogram, sementara di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) hingga Rp 1.230 per kilogram.
Dia menyebutkan di PMKS PT Bumi Daya Agrotamas (BDA) Rp 1.160 per kilogram.
Sementara di PMKS TP Bangun Sempurna Lestari (BSL) Rp 1.200 per kilogram.
Lalu di PMKS PT Samudera Sawit Nabati (SSN) sebesar Rp 1.210 per kilogram.
• Pengadilan Negeri Lhokseumawe Pastikan Besok Tetap Gelar Sidang untuk Vonis Mursyidah
PMKS yang tertinggi membeli TBS saat ini di Subulussalam adalah PT Global Sawit Semesta (GSS) yakni Rp 1.230 per kilogram.
Dia menjelaskan, kenaikan TBS sawit akibat naiknya harga CPO dalam dua minggu terakhir dan diprediksi akan terus mengalami kenaikan.
Sebelumnya, harga CPO di KPB Nusantara, Medan Sumatera Utara dibawah Rp 7.080 an.
Lalu harga CPO naik menjadi Rp. 7.225 per kilogram.