Cerita Mistis dan Pernah Diusul Hapus

Uniknya Kampung Perkebunan Alurjambu (2 - Habis)

Kampung Perkebunan Alurjambu di Kecamatan Bandarpusaka, Aceh Tamiang memang unik dan menyimpan cerita mistis

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Uniknya Kampung Perkebunan Alurjambu (2 - Habis)
SERAMBI/RAHMAD WIGUNA
Kondisi kantor Datok Penghulu Kampung Perkebunan Alurjambu Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang. Foto direkam Rabu (30/10/2019).

Sementara Udin, pria yang mengaku penduduk Perkebunan Alurjambu mengakui kampungnya ini tidak berpenghuni. Dia mengaitkan kondisi ini dengan hal mistik yang kerap mengganggu penduduk. "Gak ada yang betah (tinggal), karena diserang kejadian-kejadian aneh. Sering sakit," kata Udin.

Batahan Datok

Datok (Kepala Desa) Perkebunan Alurjambu, Safrizal membantah tudingan dirinya mengalokasikan dana desa ke kampung lain. Bantahan ini berkaitan dengan pernyataan sejumlah pihak kalau sebuah jembatan yang menggunakan ADD Kampung Perkebunan Alurjambu justru dibangun di Kampung Alurjambu yang merupakan desa tetangga.

Diketahui Kampung Perkebunan Alurjambu dan Kampung Alurjambu merupakan dua kampung berbeda yang letaknya saling berdekatan. Safrizal yang secara khusus menghubungi Serambi Senin (4/11/2019) memastikan pengerjaan jembatan, gorong-gorong, dan pengerasan jalan pada 2017 masih berada di wilayah Perkebunan Alurjambu. "Kami tidak pernah membangun di luar kampung, semuanya di kampung kami," kata Safrizal.

Keyakinannya ini diakui Safrizal berdasarkan peta citra satelit. Justru kata dia, Kampung Alurjambu yang telah melanggar batas teritorial karena membangun permukiman di wilayah mereka. "Itu perumahan batako yang sudah dibangun sama Alurjambu, justru ada di wilayah kami. Tapi tidak pernah saya ributi," sambungnya.

Ketika ditanya mengenai larangan penggunaan dana desa untuk pembangunan fisik di areal HGU, Safrizal menegaskan dirinya sudah mendapat rekomendasi bupati dan persetujuan perusahaan perkebunan kelapa sawit selaku pemegang HGU Perkebunan Alurjambu. 

Dalam kesempatan itu, dia sempat menjelaskan riwayat Kampung Perkebunan Alurjambu yang cukup panjang. "Sebelum Aceh Tamiang ada, Perkebunan Alurjambu sudah ada. Jadi ini bukan kampung yang diada-adakan," ujarnya.

Dalam sejarahnya, ketika Kabupaten Aceh Tamiang terbentuk pada 2002, Perkebunan Alurjambu pertama kali masuk dalam Kecamatan Karangbaru.

Ketika terjadi pemekaran, Perkebunan Alurjambu kemudian digeser ke Kecamatan Tamiang Hulu hingga akhirnya kembali digeser ke Kecamatan Bandarpusaka hingga sekarang.

Terkait jumlah penduduk yang hanya 17 kepala keluarga, Safrizal tidak membantahnya. Tapi dia punya versi sendiri mengapa saat ini kampung tersebut kosong atau tidak berpenghuni. "Ini karena banjir bandang tahun 2006," terang Safrizal.

Menurut dia, pascabanjir besar itu, seluruh penduduk Perkebunan Alurjambu mengungsi. "Mereka pindah, sampai sekarang karena tidak ada tempat relokasi," tukasnya.(rahmad wiguna)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved