Banjir Langsa
Kehabisan Stok Makanan, Wakil Wali Kota Langsa Minta Bantuan Pemerintah Aceh
"Saat ini stok makanan di gudang Dinsos telah habis kita salurkan kepada masyarakat korban banjir luapan Krueng Langsa," ujar Wakil Wali Kota.
Penulis: Zubir | Editor: Nur Nihayati
"Saat ini stok makanan di gudang Dinsos telah habis kita salurkan kepada masyarakat korban banjir luapan Krueng Langsa," ujar Wakil Wali Kota
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA -- Saat ini semua bantuan makanan sembako milik Pemerintah Kota Langsa telah habis, setelah disalurkan kepada pengungsi banjir luapan DAS Krueng Langsa.
"Saat ini stok makanan di gudang Dinsos telah habis kita salurkan kepada masyarakat korban banjir luapan Krueng Langsa," ujar Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid MM, kepada Serambinews.com, Selasa (12/11/2019).
Ia khawatir, jika hujan di kawasan pegunungan Aceh Timur berlanjut dalam berapa hari ke depan ini, otomatis akan terjadi lagi luapan air dari DAS Krueng Langsa susulan ke permukiman warga sepanjang bantaran sungai.
• Sejak Tahun 1995, Baru Kali Ini Banjir Parah Terjadi Lagi Akibat Luapan Krueng Langsa
• Masjid Agung Tamiang Terbengkalai, Sebagian Material Mulai Dicuri
• Pemko Langsa Tetapkan Masa Tanggap Darurat Banjir hingga Seminggu ke Depan
"Banjir di daerah kita ini dikarenakan luapan air Krueng Langsa, karena DAS Krueng Langsa ini mengaliri air dari sebagian kawasan pegunungan Aceh Timur khususnya wilayah yang berbatasan dengan Langsa," jelasnya lagi.
Oleh karenanya, timpal Wakil Wali Kota, menyikapi kebutuhan mendesak makanan bagi para pengungsi banjir di Kota Langsa ini, Pemko setempat sangat berharap bantuan makanan dari Pemerintah Aceh.
"Stok makanan kita miliki sekarang telah habis, kita meminta bantuan kepada Pemerintah Aceh untuk mengirimkan bahan makanan atau sembako ke Kota Langsa," harap Marzuki Hamid.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid MM, mengatakan, Pemerintah Kota Langsa menetapkan masa tanggap darurat, sejak Selasa (12/11/2019) hingga sepekan ke depan.
Penetapan masa tanggap darurat ini diberlakukan pascabanjir akibat luapan DAS Krueng Langsa, yang dilaporkan merendam sejumlah gampong dalam wilayah Kota Langsa sejak pagi hingga siang ini.
"Barusan kita telah rapat dengan semua unsur terkait, menetapkan masa tanggap darurat di Kota Langsa hingga sepekan ke depan," ujar Marzuki Hamid, kepada Serambinews.com.
Wakil Wali Kota menambahkan, menyikapi kondisi banjir luapan DAS Krueng Langsa Pemko setempat telah mendirikan sedikitnya 11 posko atau tenda darurat sekaligus dapur umum.
Sedangkan untuk posko induk ditempatkan di Gampong Jawa. Untuk posko dan tenda darurat ini tersebar di swmua ganpong yang terkena fampak banjir tersebut.
"Sementara untuk bantuan makanan sejak tadi pagi telah disalurkan langsung kepada para pengungsi langsung ke lokasi," jelasnya.
Marzuki Hamid melaporkan, sedikitnya ada 11 gampong yang terkena dampak banjir luapan Krueng Langsa ini, yaitu di Kecamatan Langsa Kota Gampong Jawa dan Gampong Tungoh.