Kisah Miris Guru di Pedalaman Papua, Gajinya hanya Cukup untuk Beli Air Bersih dan Minyak Tanah

Ketika gaji guru di kota lain berjuta-juta, di Papua gaji guru hanya cukup untuk beli air bersih dan minya tanah.

Editor: Amirullah
WWF-Indonesia/NataliaT.AGNIKA via Intisari Online
Begini Kisah Mirisnya Gaji Guru di Pedalaman Papua, hanya Cukup untuk Beli Air Bersih dan Minyak Tanah 

Guru Muda Bagikan Kisah Betapa Peliknya Kehidupan di Pedalaman Papua, Curhatannya Viral (Instagram via TribunKaltim)

)

Kondisi Diana dan gugur-guru pengabdi di pedalaman Papua ini jauh berbeda dari guru PNS di DKI Jakarta.

Dikutip dari Kompas.com, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mengatakan bahwa gaji guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta paling tinggi sekitar Rp 14 juta per bulan.

Gaji tersebut merupakan total gaji pokok dan tunjangan.

"Kalau gaji (pokok) itu besarnya sekitar Rp 4,5 juta-an (per bulan), itu yang sudah lama. Kalau baru itu masih sekitar Rp 3,5 juta," ujar Bowo.

Menurut Bowo, selain gaji pokok, para guru PNS di Jakarta memang mendapat sejumlah tunjangan.

"Tunjangan sertifikasi profesi itu besarnya juga sama dengan gaji (pokok), berarti kan ada dua kali gaji sebulannya itu. Berarti bisa dapat sekitar Rp 7 jutaan, tapi tidak semua guru itu mendapatkan tunjangan sertifikasi," kata Bowo.

Selain itu, guru PNS di lingkungan Pemprov DKI juga mendapatkan tunjangan kinerja daerah. Besarnya sekitar RP 6 juta hingga Rp 7 juta per bulan.

"(TKD) kalau enggak salah antara Rp 6 juta - Rp 7 juta. TKD dengan nilai segitu itu memang yang variabelnya maksimal," kata Bowo.

()

Anak-anak Papua berbaur saat pulang sekolah. Mereka berteman akrab dengan anak-anak transmigran asal Jawa. (Tribunnews.com/Agung Budi Santoso)

Dengan demikian, gaji yang diterima guru PNS di Jakarta maksimal sekitar Rp 14 juta per bulan.

Bowo menyampaikan, tidak ada guru PNS yang mendapatkan gaji hingga Rp 31 juta per bulan.

Namun, meski demikian kondisi yang mereka alami, Diana dan rekannya tidak menyerah dan kembali ke kampung halamannya masing-masing.

Diana yang lahir di Dili, 12 Februari 1996, mengaku ingin bertahan karena melihat semangat belajar yang ditunjukkan muridnya.

"Mereka 70 persen sudah bisa membaca, hanya yang baru datang dari hutan itu yang mereka harus dilatih lagi," tuturnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Abdurrahman Al Farid/Kompas.com/Dhias Suwandi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Kisah Mirisnya Gaji Guru di Pedalaman Papua, hanya Cukup untuk Beli Air Bersih dan Minyak Tanah

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved