Breaking News

Menag Pulang Kampung

Pulang ke Aceh, 5 Fakta Sosok Fachrul Razi, Menteri Agama Eks Jenderal yang Pilih Hotel Murah

Pada kesempatan kali ini, Jenderal (Purn) Fachrul Razi meluangkan waktu kerjanya mengunjungi tanah kelahirannya, Aceh. Tepatnya di Banda Aceh.

Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/SUBUR DANI
Menteri Agama Fachrul Razi seusai shalat Subuh berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Minggu (17/11/2019). 

SERAMBINEWS.COM - Jenderal (Purn) Fachrul Razi.

Namanya santer dibicarakan sejak Presiden Jokowi mengumumkan para pembantunya dalam Kabinet Indonesia Maju.

Di antara nama para menteri Jokowi tersebut, muncul sosok Jenderal (Purn) Fachrul Razi.

Dia didapuk Jokowi menjabat sebagai Menteri Agama.

Belakangan, pilihan Jokowi mengangkat Fachrul Razi sebagai Menteri Agama menimbulkan kontroversi.

Sebab Menag kali ini tampil dengan latar belakang militer.

Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh bersama Menag, Facrul Razi
Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh bersama Menag, Facrul Razi (For serambinews.com)

Jenderal (Purn) Fachrul Razi lahir di Banda Aceh 72 tahun silam.

Ia merupkan lulusan Akademi Militer 1970.

Lelaki ini dikenal berpengalaman dalam bidang infanteri.

Jabatan terakhirnya jenderal bintang empat, dan pernah menjabat Wakil Panglima TNI.

Fachrul Razi juga mengetuai Tim Bravo 5, yang merupkan relawan Jokowi dalam Pilpres.

Sejak dilantik sebagai Menag pada 23 November lalu, Jenderal (Purn) Fachrul Razi sempat kembali membuat heboh publik.

Pulang ke Aceh, Menag Fachrul Razi Pilih Nginap di Hotel Bintang Dua

Hari Ini, Menag Fachrul Razi Kunker Perdana ke Aceh, Bertemu Ulama Hingga Ceramah di Masjid Raya

Menag Larang Cadar, Anggota DPRA Yahdi Hasan: Jangan Bicara yang Nggak-nggak

Tidak lain karena isu yang dilontarkannya terkait dengan wacana larangan penggunaan cadar dan celana cingkrang di instansi pemerintah.

Pada kesempatan kali ini, Jenderal (Purn) Fachrul Razi meluangkan waktu kerjanya mengunjungi tanah kelahirannya, Aceh.

Tepatnya di Banda Aceh.

Sesuai kabar yang beredar, Wakil panglima TNI periode 1999-2000 ini akan mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar sekitar pukul 20.45 WIB, Sabtu (16/11/2019).

Berikut ini lima fakta tentang Jenderal (Purn) Fachrul Razi yang santer berembus sejak ia dilantik sebagai Menteri Agama.

1. Menteri agama ketiga dari militer

Jenderal (Purn) Fachrul Razi, bukan satu-satunya Menteri Agama yang berlatar belakangan pendidikan militer.

Sebelumnya ada tiga tokoh dan mantan perwira TNI yang menjadi Menag di jajaran kabinet Indonesia.

Mereka adalah Letnan Jenderal (Purn) Alamsyah Ratu Perwiranegara dan Laksamana Muda Tarmizi Taher.

Keduanya merupakan menteri pada kabinet Orde Baru.

Setelah Alamsyah dan Tarmizi Taher, kali ini Jenderal (Purn) Fachrul Razi yang didapuk Presiden Jokowi sebagai Menag dalam Kabinet Indonesia Maju.

2. Teken surat rekomendasi pemberhentian Prabowo

Nama Jenderal (Purn) Fachrul Razi, sempat dikaitnya dengan kasus pemberhentian Prabowo Subianto dari kedinasan militer.

Saat peristiwa itu bergulir, Fachrul Razi menjabat Wakil Ketua Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Ia termasuk salah satu dari tujuh anggota DKP yang ikut menandatangani surat rekomendasi berisi pemecatan terhadap Prabowo.

DKP juga beranggotakan jenderal lain seperti Letjen Djamari Chaniago, Letjen Yusuf Kartanegara, Letjen Arie J Kumaat, Jenderal Subagyo Hadi Siswoyo sebagai Ketua DKP, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Agum Gumelar.

3. Eks jenderal yang sudah tidur di hotel bertarif murah

Seperti diketahui Sabtu (16/11/2019) malam ini Jenderal (Purn) Fachrul Razi akan tiba di kampung kelahirannya, Banda Aceh.

Di Aceh, Menag Fachrul Razi akan menghabiskan waktunya selama tiga hari hingga Senin (18/11/2019).

Dia akan menghadiri beberapa pertemuan dan kegiatan.

Seperti bertemu dengan ulama Aceh, kepala Kemenag se-Aceh dan juga mengunjugi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh.

Selain itu, jenderal bintang empat kelahiran Banda Aceh 26 Juli 1947 (72 tahun) itu juga akan bersilaturahmi dengan keluarga besarnya di Banda Aceh.

Tidak seperti menteri lain, selama berada di Aceh, Menag akan menginap di Hotel Kumala Banda Aceh, hotel bintang dua yang beralamat di Jalan Prof Ali Hasyim, Ulee Kareng, Banda Aceh.

Biasanya, setiap pejabat teras yang datang ke Aceh selalu menginap di hotel bintang lima.

Tapi berbeda dengan Fachrul Razi, ia lebih memilih hotel melati yang bertarif murah.

Serambinews.com mencoba mencari tahu apa alasan Menag diinapkan di Hotel Kumala?

Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kemenag Aceh, H Saifuddin SE selaku panitia penyambutan yang dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu (16/11/2019) mengatakan bahwa hotel tersebut pilihan Menag sendiri.

"Menang beliau sendiri yang mau di hotel itu. Kenapa begitu, kami juga tidak tahu," kata Saifuddin.

4. Memimpin sejumlah perusahaan

Saifuddin mengaku tidak terkejut dengan selera atasannya itu.

Sebab, sebelum menjabat menteri, tepatnya saat menjabat komisaris utama di salah salah satu perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Fachrul Razi juga menginap di hotel yang sama.

"Dulu pernah juga seperti itu ketika beliau menjabat komisaris disalah satu perusahaan BUMN, juga menginap di hotel (Kumala) itu," ujar Saifuddin.

Mengutip wikipedia, setelah pensiun dari TNI, Fachrul Razi menjabat beberapa posisi Komisaris Utama, seperti di PT Central Proteina Prima Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, dan PT Toba Sejahtera.

5. Bikin heboh soal wacana cadar dan celana cingkrang

Setelah beberapa waktu dilantik, Menteri Agama Fachrul Razi sempat melontarkan wacana melarang pemakain cadar dan celana cingkrang di instansi pemerintahan.

Meskipun pada akhirnya Menag mengklarifikasi pernyataannya tersebut.

Ia memberikan penjelasannya usai 24 anggota Komisi VIII DPR RI melontarkan pertanyaan yang mayoritas menanyakan larangan bercadar dan celana cingkrang.

Fachrul Razi menjelaskan, penggunaan cadar dikhawatirkan menimbulkan persepsi terhadap tingkat keimanan seseorang.

Namun, ia menegaskan tidak melarang penggunaan cadar.

"Kami ingin cadar ini tidak boleh berkembang dengan alasan takwa. Kami khawatir ini berkembang dengan alasan ini ukuran ketakwaan umat. Sebab itu kami katakan cadar dengan ketakwaan tidak ada hubungannya," kata Fachrul Razi dalam rapat kerja perdana dengan Komisi VIII DPR, di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

"Kalau ada orang di masjid-masjid ngomong di pengajian, kalau anda mau betul-betul muslimah pakai cadar karena bla bla bla itu yang kami tidak mau. Kedua, bagaimana kalau orang mau pakai cadar? silakan. tidak pernah kami mengatakan dilarang pakai cadar," tambahnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved