Kesehatan

Studi Membuktikan, Merokok Bikin Wajah Seseorang Tampak Lebih Tua dari Umur Aslinya

Menurut ahli, semakin sering orang merokok, maka jumlah kerutan yang ada di wajah juga akan semakin cepat bertambah.

Editor: Amirullah
US News
Ilustrasi merokok 

SERAMBINEWS.COM - Disadari atau tidak, perokok berat memiliki wajah yang terlihat lebih tua dibanding umur aslinya.

Ini merupakan satu dari sekian banyak efek negatif kebanyakan mengonsumsi tembakau.

Hal itu pun telah dibuktikan para peneliti dari University of Bristol, Inggris dalam jurnal PLOS Genetics yang terbit 31 Oktober 2019.

Dalam risetnya, para ahli menggunakan data genetik dari Biobank Inggris.

Data ini melibatkan 500.000 responden. Dari situ, para peneliti mempelajari 18.000 sifat berbeda untuk melihat sejauh mana rokok dapat memengaruhi seseorang.

Mereka menemukan, merokok dapat memengaruhi penampilan wajah, selain merusak kesehatan paru-paru.

Menurut ahli, semakin sering orang merokok, maka jumlah kerutan yang ada di wajah juga akan semakin cepat bertambah.

Densus 88 Baku Tembak di Medan, 2 Terduga Teroris Tewas, Diduga Terkait Bom Bunuh Diri

Update Persyaratan CPNS Subulussalam Direvisi, Surat Bebas Narkoba, Sehat Jasmani, Rohani Dinihilkan

Dengan modal ini, Oknum Polisi Berhasil Selingkuhi 2 Istri Orang, Korban Juga Diajak Bercinta

BPJS Kesehatan Naik 100 Persen Pada 2020, Kenaikan Tarif listrik, Jalan Tol, dan Rokok Bakal Nyusul?

Inilah yang menyebabkan wajah seorang perokok tampak lebih tua.

Dalam penelitiannya, tim mengguankan pendekatan baru untuk menganalisis data dari Biobank agar bisa menyelidiki efek paparan zat lain, termasuk alkohol.

"Kami mencari belasan ribu sifat untuk mengidentifikasi bagaimana kebiasaan merokok memengaruhi kondisi seseorang," ujar Louise Millard, penulis utama dalam studi ini seperti dilansir Newsweek, Sabtu (2/11/2019).

Penelitian

Millard dan timnya menggunakan dua metode untuk menguji hipotesis mereka.

Metode pertama dikenal sebagai Mendelian randomization, yakni melihat variasi genetik dalam DNA untuk membantu memahami bagaimana faktor risiko tertentu memengaruhi kesehatan.

Metode kedua, ahli membandingkan asosiasi genetik pada orang yang merokok dan tidak merokok.

Hal ini untuk mengatasi bias dalam metode Mandelian randomization.

Viral Video Siswa Tikam Guru Agama Hingga Meninggal Gegara Ditegur Merokok, Korban Menjerit: Stop!

Terkena Abu Rokok Pengendara di Jalan, Mata Seorang Pria Memerah dan Pembuluh Darah Pecah

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved