Bangkai Babi di Sungai Subulussalam

Bangkai Babi Masih Hanyut di Sungai Souraya Subulussalam, Anggota DPRK Minta Pemko Segera Bertindak

Bangkai ini diduga dibuang oknum tidak bertanggungjawab dari Sumatera Utara.

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
BAHAGIA MAHA, Anggota DPRK Subulussalam 

Bangkai ini diduga dibuang oknum tidak bertanggungjawab dari Sumatera Utara.

Laporan Khalidin I Subulussalam

 SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Anggota DPR Kota Subulusalam, Bahagia Maha, meminta Pemko setempat segera mengambil tindakan. 

Ya tindakan terkait bangkai babi yang masih ditemukan hanyut di Sungai Souraya Subulussalam. 

Bangkai ini diduga dibuang oknum tidak bertanggungjawab dari Sumatera Utara.

Bahagia Maha, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Senin (18/11/2019).

”Saya sekarang di desa Dah lokasi aliran sungai Souraya, sampai hari ini masih ada bangkai babi hanyut, pemerintah harus mengambil sikap dan tindakan,” kata Bahagia Maha.  

Batik Air Layani Koneksi Perjalanan dari Bangkok ke Banda Aceh Melalui Bandara Soekarno-Hatta

Bangkai babi terlihat hanyut di sungai belakang Desa Pasar, Singkil, Aceh Singkil, Kamis (14/11/2019)
Bangkai babi terlihat hanyut di sungai belakang Desa Pasar, Singkil, Aceh Singkil, Kamis (14/11/2019) (FOR SERAMBINEWS.COM)

Bahagia mengatakan masalah bangkai babi sangat meresahkan masyarakat, khususnya yang bermukim di daerah pinggiran sungai Souraya.

Bahagia yang turun langsung ke lokasi mendapat informasi bahwa bangkai babi yang hanyut mencapai ratusan ekor.

Kondisi ini dinilai telah membuat pencemaran luar biasa terhadap sungai yang menjadi  sumber kehidupan masyarakat di sana.

Bahagia meminta Pemko Subulussalam tidak sekadar beretorika, tapi harus ada tindakan konkret sebelum timbul permasalahan di kemudian hari.

Ia menambahkan keresahan masyarakat sangat beralasan mengingat air sungai bukan sekadar tempat mandi atau mencari ikan, tapi juga digunakan untuk minum.

20 Warga di Matangkuli Aceh Utara Mengungsi ke Pos Jaga dan Gudang

Hampir 90 persen masyarakat di DAS , kata Bahagia mengonsumsi air sungai.

Menurut Bahagia, meski virus babi tersebut tidak tertular, namun karena bangkainya sangat banyak tentunya juga menimbulkan bakteri.

”Katakanlah virus cholera tidak menular, tapi kan bangkainya banyak ini tentu menularkan bakteri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved