Bangkai Babi di Sungai Subulussalam
Bangkai Babi Masih Hanyut di Sungai Souraya Subulussalam, Anggota DPRK Minta Pemko Segera Bertindak
Bangkai ini diduga dibuang oknum tidak bertanggungjawab dari Sumatera Utara.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Jangankan bangkai babi, bangkai ayam atau hewan lain saja kalau banyak menimbulkan bakteri yang ujungnya memicu penyakit,” ujar Bahagia
Lebih jauh dikatakan, Pemko Subulussalam harus segera melayangkan surat kepada Pemprov Sumut serta kabupaten terkait atas dugaan pembuangan bangkai babi ke sungai.
• APBK Abdya 2020 Senilai Rp 1,118 Triliun, Ini Rinciannya, Setiap Objek Wisata akan Dibangun Toilet
Pasalnya, ratusan bangkai babi yang kini hanyut ke sungai diduga sengaja dibuang oleh oknum dari kabupaten di Sumut yang bertetangga dengan Subulussalam.
Subulussalam, kata Bahagia harus melayangkan surat protes kepada pemerintah agar segera mengusut pelaku pembuang bangkai babi ke sungai.
Sebelumnya, warga juga menyampaikan jika bangkai babi masih terlihat hanyut di sungai Souraya. Kondisi ini membuat masyarakat di wilayah Sungai Souraya hingga kini masih dicemaskan oleh bangkai babi yang hanyut diduga dibuang dari Sumatera Utara.
“Masih ada, tadi aja ada sepuluh hanyut,’ kata Diana, salah seorang warga Kecamatan Rundeng, kepada Serambi, Minggu (17/11/2019).
Menurut Diana, bangkai babi yang hanyut di Sungai Souraya tersebut ada yang berwarna hitam dan putih.
• Warga Aceh Tenggara Pastikan tak Buang Bangkai Babi ke Sungai Alas, Ini Penjelasan Kadistan
Warga pun mengaku sangat jijik melihat banyaknya bangkai babi hanyut di sungai yang diduga sengaja dibuang orang dari Sumatera Utara karena tertular virus cholera atau demam babi.
Hari ini saja, kata warga ada lebih sepuluh ekor bangkai babi yang tampak hanyut di sungai Souraya.
”Yang nampak saja sepuluh, belum lagi yang tidak terlihat warga. Karena warga tidak nonstop menjagai sungai bisa jadi ada lebih lagi bangkai babi yang hanyut,” ujar Diana
Hal senada diungkapkan Rizal Pamela dalam akun facebooknya yang diposting empat jam lalu.
Rizal menuliskan sampai kapan bangkai babi berlalu.
Menurutnya, hingga hari ini yang dia saksikan saja ada delapan ekor bangkai babi yang hanyut dibawa arus sungai.
Itu, kata Rizal yang dia saksikan belum lagi yang tak terpantau.
• Hentikan Perambahan Hutan untuk Mencegah Konflik Gajah, Ini Harapan BKSDA Aceh
Rizal pun mengabadikan bangkai babi yang tengah hanyut di sungai Souaraya yang melintas Desa Pasar Rundeng, Kecamatan Rundeng.