Lagi, Sukmawati Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama, MUI Serahkan ke Ranah Hukum
Dedi lantas menyebutkan soal dugaan penodaan agama dalam puisi berjudul "Ibu Indonesia" yang dibacakan Sukmawati.
Sementara Sukmawati mengatakan dirinya menjadi pihak yang dirugikan atas pemberitaan tersebut.
Sukmawati menilai hal ini membuat masyarakat menjadi menilai dirinya sebagai pihak yang bersalah.
"Dan itu mengecohkan seluruh masyarakat Indonesia seolah-olah itulah yang Ibu Sukmawati katakan," tutur Sukmawati.
Ia lalu menyebut sebuah media online yang menuliskan pemberitaan tentang dirinya tersebut.
"Itu yang diedit adalah kata-kata saya, kalimat saya yang kemudian dieditnya menjadi, mana lebih bagus, Alquran dengan pancasila," ujarnya.
Sukmawati menuturkan, dalam video tersebut, seharusnya ada kalimat lain sebelum ia mengucapkan kalimat tentang perbandingan itu, namun dihilangkan oleh pengedit video.
Adik Megawati Soekarnoputri ini lalu menjelaskan mengenai kalimat yang diucapkannya itu.
"Itu adalah ucapan dari perekrut calon-calon radikalis dan teroris," kata Sukmawati.
Sukmawati lalu menceritakan awal mula dirinya mengucapkan kalimat tersebut.
Saat menjadi pembicara dalam diskusi yang bertajuk "Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme", ia menceritakan tentang prosesi perekrutan calon radikalis.
"Saya bercerita bahwa saya mendapatkan info bahwa cara untuk merekrut calon radikalis, salah satu pertanyaannya demikian, mana lebih bagus alquran atau Pancasila," tutur Sukmawati.
"Jadi bukan saya yang mengarang pertanyaan itu," tegasnya.
Lihat video selengkapnya pada menit ke 3.17:
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Anwar Abbas menyatakan pihaknya menyerahkan kasus Sukmawati ke ranah hukum.
"Diserahkan saja ya kepada para penegak hukum. Kalau ada orang yang mengadukan masalah ini ke kepolisian. Saya kira pihak kepolisian biasanya akan merespons dan menindak lanjuti," ujar Anwar di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (19/11/2019).