Mahasiswa UGP Demo Dewan

DPRK Aceh Tengah Pertegas Komit Bantu Proses Penegerian UGP Takengon

"Ini merupakan komitmen kami. Apalagi, saya kan membidangi kesehatan dan pendidikan,” kata Arwin Mega.

Penulis: Mahyadi | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega. 

"Ini merupakan komitmen kami. Apalagi, saya kan membidangi kesehatan dan pendidikan,” kata Arwin Mega.

Laporan Mahyadi | Aceh Tengah

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Menjawab tuntutan mahasiswa Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, yang melakukan aksi demo di gedung dewan, Rabu (20/11/2019), Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega mengaku, komit ikut memperjuangkan proses penegerian.

Mahasiswa dalam aksinya menuntut kejelasan penegerian perguruan tinggi swasta di 'kota dingin' itu.

Arwin Mega yang ditanyai Serambinews.com di ruang DPRK setempat, soal sikap legislatif terkait dengan tuntutan mahasiwa mengungkapkan, pihaknya bersama eksekutif akan bersama-sama  mengawal proses penegerian itu.

Hingga ke tingkat pusat.

“Ini merupakan komitmen kami. Apalagi, saya kan membidangi kesehatan dan pendidikan,” kata Arwin Mega. 

Ketua DPRK Aceh Tengah ini, merupakan kader PDI Perjuangan yang dikabarkan memiliki hubungan kekerabatan dengan Presiden Joko Widodo.

Rektor UGP Takengon Klaim Syarat Penegerian Kampus Sudah Lengkap

Ketika ditanya, soal kedekatannya dengan orang nomor satu di negeri ini, bisa menjadi peluang mempermudah urusan penegerian UGP Takengon, Arwin Mega, tidak menampik kabar tersebut.

Bahkan dia mengaku, akan memanfaatkan kedekatan tersebut.

Dengan segera menemui Mensesneg.

Agar bisa segera bertemu dengan presiden Jokowi.

Bila perlu, sebut Arwin Mega, untuk bertemu dengan presiden tidak tertutup kemungkinan bisa lewat DPP PDI Perjuangan.

“Kita akan tetap kawal masalah UGP ini. Kita bantu bupati, terkait dengan masalah penegerian UGP Takengon,” pungkasnya.

Terkait Konfik Gajah di Bener Meriah, BKSDA Aceh: Kami Sudah Bekerja Maksimal

Diberitakan sebelumnya, syarat untuk proses penegerian Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, diklaim sudah lengkap.

Serta telah disampaikan ke pemerintah pusat.

Sejak beberapa tahun lalu.

Bahkan, beberapa syarat utama telah dipenuhi.

Akan tetapi, belum juga membuahkan hasil.

Rektor UGP Takengon, Drs Amiruddin MM ketika ditanyai Serambinews.com, Rabu (20/11/2019) menyebutkan, ada beberapa syarat utama.

Di antaranya terkait dengan pelepasan aset, akuntan publik, pernyataan dari karyawan tidak menuntut, serta ketersediaan lahan 30 hektar.

Ruang Rawat Inap Puskesmas Peusangan Siblah Krueng Sempit dan Digabung dengan IGD, Ini Kata Kadiskes

“Jadi, ada empat syarat wajib yang harus dipenuhi. Semuanya sudah dilengkapi,” kata Amiruddin.

 Disebutkan Amiruddin, untuk proses penegerian UGP Takengon, sudah sangat lengkap.

Tetapi perlu dilakukan pendekatan kembali.

Karena tidak semudah yang dibayangkan.

Termasuk harus menjumpai kembali Presiden Joko Widodo.

“Kata kuncinya, harus menjumpai Presiden Jokowi. Kalau jumpa saya yakin, persoalan ini bisa segera kelar. Karena Presiden Jokowi pernah menyampaikan langsung terkait masalah penegerian UGP Takengon, pada saat peresmian Bandara Rembele beberapa tahun lalu,” ujarnya.

Meski begitu, lanjutnya, semuanya butuh proses serta waktu.

Sehingga mahasiswa diminta bisa bersabar.

Bukan berarti didiamkan.

Tetapi upaya penegerian tetap berlanjut.

Sampai adanya keputusan dari presiden.

Aceh Tamiang Bebas Bangkai Babi, Ikan Aman Dikonsumsi

Upaya ini akan terus berjalan. Tetapi butuh kesabaran. Saya kira begitu,” jelasnya.

Menurut Amiruddin, kondisi saat ini UGP Takengon memiliki 68 dosen dari berbagai disiplin ilmu.

Serta jumlah mahasiswa mencapai 1.100 orang.

Dengan 10 program studi.

Salah satunya program studi baru yaitu, pengelolaan perkebunan kopi.

“Program studi pengelolaan perkebunan kopi, satunya-satunya di Indonesia yaitu di UGP,” ungkap Amiruddin.

Dikatakan, jumlah mahasiswa dan jumlah dosen, bukan indikator untuk proses penegerian UGP Takengon.

Pasalnya, STAIN Gajah Putih, setelah menyandang status negeri jumlah dosennya tidak cukup.

Sehingga dilakukan rekruitmen kembali.

“Sekali lagi, secara syarat UGP sudah terpenuhi. Semua ada buktinya,” pungkas Rektor UGP Takengon ini. (*)

Soal Upaya Penegerian UGP Takengon, Menunggu Surat Balasan dari Mensesneg

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved