Berita Aceh Timur

Sebelum Digiring BKSDA, 40 Gajah Liar Sudah Rusak Tanaman Warga Ranto Peureulak

"Hingga tiga hari ke depan (Sabtu) tim BKSDA Aceh melakukan pengusiran kawanan gajah liar ke hutan dengan cara digiring menggunakan dua ekor gajah jin

Penulis: Seni Hendri | Editor: Nurul Hayati
Doc. Polres Aceh Timur
Terhitung sejak Selasa (19/11/2019) kemarin, hingga Sabtu atau selama lima hari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, menggiring kawanan gajah liar yang merusak tanaman warga di Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur. 

Serta Dusun Sarah Nyala.

Akibat gangguan gajah ini, petani mengalami banyak kerugian.

Karena banyak tanaman produktif dirusak gajah.

Seperti padi, jagung, sawit, pisang, pinang, dan tanaman produktif lainnya.

Terungkap Motif Pelaku Pelemparan Sperma dan Begal Payudara, Ternyata Untuk Puaskan Nafsu Seksual

Tim BKSDA Aceh, yang menggiring gajah sebanyak sebelas orang yang diketuai oleh,  Cecep dari BKSDA Provinsi Aceh.

Dengan personel 5 orang petugas BKSDA Provinsi Aceh, 3 orang petugas BKSDA Resort Aceh Timur, petugas CRU Serbajadi, dan FKL masing-masing satu orang.

Serta dibantu sebagian masyarakat.

Muhat petugas CRU Serbajadi, yang juga tokoh masyarakat Seumanah Jaya mengatakan, tingginya gangguan gajah liar terhadap kawasan perkebunan warga di Seumanah Jaya, akibat hak guna usaha atau areal perkebunan sawit milik PT Atakana.

Di mana areal tersebut berbatasan dengan kawasan perkebunan petani,  hutan, dan semak tidak terawat.

Sehingga menjadi sarang gajah.

"Karena itu harus ada inisiatif pihak PT Atakana untuk membersihkan lahannya, agar tidak menjadi sarang gajah. Atau kalau tidak pemerintah diharapkan memberikan teguran kepada pihak perusahaan," harap Muhat. (*)

Memprihatinkan, Kondisi Jalan dan Jembatan di Desa Alue Gandai Peudada Bireuen, Begini Kondisinya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved