Berita Aceh Timur
Sebelum Digiring BKSDA, 40 Gajah Liar Sudah Rusak Tanaman Warga Ranto Peureulak
"Hingga tiga hari ke depan (Sabtu) tim BKSDA Aceh melakukan pengusiran kawanan gajah liar ke hutan dengan cara digiring menggunakan dua ekor gajah jin
Penulis: Seni Hendri | Editor: Nurul Hayati
Serta Dusun Sarah Nyala.
Akibat gangguan gajah ini, petani mengalami banyak kerugian.
Karena banyak tanaman produktif dirusak gajah.
Seperti padi, jagung, sawit, pisang, pinang, dan tanaman produktif lainnya.
• Terungkap Motif Pelaku Pelemparan Sperma dan Begal Payudara, Ternyata Untuk Puaskan Nafsu Seksual
Tim BKSDA Aceh, yang menggiring gajah sebanyak sebelas orang yang diketuai oleh, Cecep dari BKSDA Provinsi Aceh.
Dengan personel 5 orang petugas BKSDA Provinsi Aceh, 3 orang petugas BKSDA Resort Aceh Timur, petugas CRU Serbajadi, dan FKL masing-masing satu orang.
Serta dibantu sebagian masyarakat.
Muhat petugas CRU Serbajadi, yang juga tokoh masyarakat Seumanah Jaya mengatakan, tingginya gangguan gajah liar terhadap kawasan perkebunan warga di Seumanah Jaya, akibat hak guna usaha atau areal perkebunan sawit milik PT Atakana.
Di mana areal tersebut berbatasan dengan kawasan perkebunan petani, hutan, dan semak tidak terawat.
Sehingga menjadi sarang gajah.
"Karena itu harus ada inisiatif pihak PT Atakana untuk membersihkan lahannya, agar tidak menjadi sarang gajah. Atau kalau tidak pemerintah diharapkan memberikan teguran kepada pihak perusahaan," harap Muhat. (*)
• Memprihatinkan, Kondisi Jalan dan Jembatan di Desa Alue Gandai Peudada Bireuen, Begini Kondisinya