Breaking News

Palestina

52 Tahun Israel Merebut Tanah Palestina, Semakin Ramai di Tepi Barat, Menarik Diri dari Gaza

Kehadiran 262 permukiman Yahudi yang dibangun di Tepi Barat dan Yerusalem Timur menjadi hambatan utama terhadap pembentukan negara Palestina berdaulat

Editor: Zaenal
ANADOLU AGENCY/ISSAM RIMAWI
Pasukan Israel melakukan intervensi di Palestina dengan peluru karet selama protes setelah pasukan Israel melakukan penggerebekan di rumah-rumah dan toko-toko di Ramallah, Tepi Barat pada 7 Januari 2019. 

Pemukim Yahudi di Tepi Barat Meningkat Pesat

Pemukiman Yahudi Kfar Etzion di Tepi Barat selatan dianggap sebagai pemukiman Israel pertama yang didirikan segera setelah Israel menginvasi Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada tahun 1967.

Menurut Khalil Tufakji, mantan direktur Asosiasi Peta dan Spesialis Pemukiman Yahudi, yang ditutup oleh Israel, ada 252 permukiman Yahudi di Tepi Barat dan 10 permukiman Yahudi di Yerusalem Timur.

Ada 640.000 pemukim Yahudi di wilayah itu, 220.000 dari mereka di Yerusalem Timur, katanya.

Pada tahun 1988 ketika dokumen kemerdekaan Palestina diproklamasikan, jumlah pemukim Yahudi di Tepi Barat adalah 66.500.

Ini meningkat menjadi 116.300 pada tahun 1993 ketika Kesepakatan Oslo I ditandatangani antara Israel dan Palestina.

Pemuda Palestina melemparkan batu ke arah pasukan Israel sebagai aksi protes atas tindakan pasukan Israel melakukan penggerebekan di rumah-rumah dan toko-toko di Ramallah, Tepi Barat, Senin (7/1/2019).
Pemuda Palestina melemparkan batu ke arah pasukan Israel sebagai aksi protes atas tindakan pasukan Israel melakukan penggerebekan di rumah-rumah dan toko-toko di Ramallah, Tepi Barat, Senin (7/1/2019). (ANADOLU AGENCY/ISSAM RIMAWI)

Para pemukim di Tepi Barat semakin membengkak menjadi 184.000 pada tahun 2000, ketika KTT Camp David AS berlangsung.

Pada 2014 ketika pembicaraan diadakan untuk menyelesaikan konflik, pemukim Tepi Barat melonjak menjadi 371.000.

Dengan Donald Trump menjadi pejabat tertinggi di Amerika Serikat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempercepat pembangunan permukiman Yahudi.

Pasukan Israel Lancarkan Serangan Malam ke Tepi Barat, Tahan 12 Warga Palestina

PM Israel Benjamin Netanyahu Berkunjung ke Hebron di Tepi Barat Palestina, Pertama Sejak 1998

7 Warga Palestina Ditangkap dalam Penggerebekan di Tepi Barat, Satu Gadis Ditembak di Kaki

Pasukan Israel menghancurkan rumah pemuda Palestina Ashraf Naalwa di kota Tulkarm, Tepi Barat, Senin (17/12/2018). Naalwa dituduh membunuh dua pemukim Yahudi dalam serangan di Tepi Barat pada bulan Oktober.
Pasukan Israel menghancurkan rumah pemuda Palestina Ashraf Naalwa di kota Tulkarm, Tepi Barat, Senin (17/12/2018). Naalwa dituduh membunuh dua pemukim Yahudi dalam serangan di Tepi Barat pada bulan Oktober. (ANADOLU AGENCY/NEDAL ESHTAYAH)

Mengundurkan Diri dari Gaza

Pada tahun 1968, Israel mulai membangun permukiman Yahudi di banyak titik strategis di Gaza.

Di daerah yang dicaplok di Jalur Gaza, Israel membangun 19 permukiman Yahudi.

Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, dalam menanggapi perlawanan bersenjata di Gaza pada tahun 2003, menempatkan "rencana pelepasan" dalam agenda yang menyerukan evakuasi permukiman Yahudi dari wilayah tersebut untuk pertama kalinya.

Pada 15 Juni 2005, Israel mengevakuasi para pemukim dan mengundurkan diri dari Gaza setelah menghancurkan bangunan pemukiman.

Para anggota Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengusung mayat rekannya, Mahmoud Ahmed al-Adham (28), yang meninggal dunia di Kamp Pengungsi Jabalia di Kota Gaza, Gaza, pada 11 Juli 2019. Mahmoud Ahmed al-Adham, meninggal setelah terluka akibat tembakan tentara Israel.
Para anggota Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengusung mayat rekannya, Mahmoud Ahmed al-Adham (28), yang meninggal dunia di Kamp Pengungsi Jabalia di Kota Gaza, Gaza, pada 11 Juli 2019. Mahmoud Ahmed al-Adham, meninggal setelah terluka akibat tembakan tentara Israel. (ANADOLU AGENCY/ALI JADALLAH)

Pasukan Israel Patahkan Kaki Wartawan Saat Meliput Demonstrasi di Gaza dan Yerusalem

Remaja Palestina berlarian menghindari tembakan gas air mata pasukan Israel dalam aksi
Remaja Palestina berlarian menghindari tembakan gas air mata pasukan Israel dalam aksi "Great March of Return" di perbatasan Israel-Gaza, di dekat Kamp Pengungsi Al Bureij di Kota Gaza, 24 Mei 2019. (ANADOLU AGENCY/HASSAN JEDI)

Tampilan di Pemukiman

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved