Wisata
Kilometer Nol Sabang Terpilih sebagai Juara 1 Destinasi Wisata Terunik Indonesia di Ajang API 2019
Kilometer Nol Sabang terpilih sebagai destinasi pariwisata terunik Indonesia di ajang Anugerah Pariwisata Indonesia (API) 2019.
Penulis: Safriadi Syahbuddin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Kilometer Nol Sabang Terpilih sebagai Juara 1 Destinasi Wisata Terunik Indonesia di Ajang API 2019
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Kilometer Nol Sabang terpilih sebagai destinasi pariwisata terunik Indonesia di ajang Anugerah Pariwisata Indonesia (API) 2019.
Anugerah tersebut diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut diterima Wali Kota Sabang, Nazaruddin SIKom di Jakarta, Jumat (22/11/2019) malam.
"Wisata Kilometer Nol Indonesia kita dapat juara satu wisata terunik di Indonesia, ini akan terus Kita pertahankan," kata Nazaruddin dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Sabtu (23/11/2019).
Setelah Kota Sabang, wisata terunik kedua diraih destinasi wisata Gua Mabala di Kabupaten Sabu Raijua, dan ketiga wisata Danau Kaolin di Kabupaten Bangka Tengah.
Wali Kota Sabang mengatakan, penghargaan tersebut menjadi motivasi Pemerintah Kota Sabang untuk terus berinovasi dan bekerja dalam upaya meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Kota Sabang.
"Pada intinya Pemerintah akan terus bekerja, dan terus berfikir bagaimana mempertahankan penghargaan yang telah kita dapatkan dan mampu bersaing dengan daerah-daerah lain," kata Wali Kota Sabang yang akrab disapa Tgk Agam ini.
• Pertama ke Sabang, Ustadz Abdul Somad Lihat Keindahan Pulau Rubiah dan Unggah Foto di Kilometer Nol
• VIDEO Menjemput Senja di Kilometer Nol
• Tari Guel dan Didong Kopi di Taman Nol Kilometer Yogya
Untuk diketahui, tugu nol kilometer diresmikan pada 9 September 1997 oleh Wakil Presiden RI Try Sutrisno.
Tugu itu menjadi simbol perekat dari Sabang sampai Merauke.
Namun seiring berjalannya waktu tugu itu beberapa kali dilakukan renovasi.
Desain tugu kilometer nol itu memiliki beberapa arti filosofi.
Seperti empat pilar yang menjadi penyangga merupakan simbol batas-batas negara yaitu Sabang sampai Merauke dan Miangas sampai Pulau Rote.
Selanjutnya lingkaran besar pada tugu merupakan analogi dari angka nol dan motif senjata rencong menjadi simbol bahwa Aceh juga turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sementara ornamen lainnya yang berbentuk segi delapan menggambarkan landasan ajaran Islam, kebudayaan Aceh dan Nusantara dalam lingkup yang luas sesuai delapan penjuru mata angin.
