Siswa MTs Tewas Setelah Perutnya Ditendang Oleh Pelatih Pencak Silat, Berikut Fakta-faktanya

Siswa MTS itu tewas diduga karena mendapatkan latihan fisik dan tendangan dari seniornya berinisial FAS (16) asal Dusun Donoyudan, Kalijambe, Sragen.

Editor: Amirullah
Istimewa
Ilustrasi: Pertandingan pencak silat 

SERAMBINEWS.COM, SRAGEN – Nasib tragis dialami pesilat cilik berusia 13 tahun berinisial MA asal Desa Saren, Kecamatan Kalijambe, Sragen.

MA tewas tewas saat latihan rutin perguruan pencak silat Persatuan Setia Hati Terate (PSHT) di Dukuh Ngrendeng RT 22, Desa Kaloran, Kecamatan Gemolong, Sragen, Minggu (24/11/2019) pukul 23.00 WIB.

Siswa MTS itu tewas diduga karena mendapatkan latihan fisik dan tendangan dari seniornya berinisial FAS (16) asal Dusun Donoyudan, Kalijambe, Sragen.

Berikut fakta-fakta yang terungkap dalam kasus ini:

1. Uji kekuatan perut

Plt Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suharno mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan mengungkapkan, insiden itu terjadi pada Minggu (24/11/2019) malam.

Suharno menjelaskan, kejadian berawal saat korban MAM, warga Dukuh Blumbang, Desa Saren, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah (Jateng), mengikuti latihan bersama dengan 20 temannya di Desa Ngrendeng, Kaloran, Gemolong, Sragen, Minggu malam.

Saat itu, korban yang sedang posisi kuda-kuda diberikan tendangan oleh seniornya ke arah perut satu kali.

Akibat tendangan itu, korban pun jatuh ke belakang dan mengalami kejang-kejang.

Melihat korban yang kejang-kejang, sambungnya, FA pun langsung menolongnya dengan cara mengurut perutnya, namun tidak membuahkan hasil hingga korban dibawa ke bidan.

Sebelum Lawan Sriwijaya, Dekgam Panggil Satu-satu Pemain, Dalam Suasana Haru Ini yang Dibicarakan

Ingat Ponari Si Dukun Cilik yang Viral 10 Tahun Lalu? Sempat Kaya Mendadak Kini Jatuh Miskin Lagi

Update CPNS 2019, 24 Instansi Ini Masih Buka Pendaftaran hingga Desember, Berikut Linknya

Hukuman Mati Terdakwa Pembunuhan di Ulee Madon Minta Dianulir, Ini Tanggapan Jaksa

VIRAL Masjid Megah Tengah Hutan, Ternyata Dibangun Oleh Juragan Kopi dan Ini Sejarahnya

2. Dilarikan ke rumah sakit

Korban yang sudah dalam keadaan tidak sadar kemudian dirujuk ke RSU Islam Yakssi Gemolong.

Sampai di rumah sakit korban diberikan pertolongan pertama oleh dokter dengan menggunakan alat pacu jantung, namun nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia.

Informasi yang diterima TribunSolo.com, korban meninggal dunia pukul 23.00 Wib.

"Sementara masih kita dalami dulu. Karena semua masih anak-anak," katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/11/2019)

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved