Banjir dan Longsor di Subulussalam
LIVE Breaking News: Tim SAR dan BPBD Subulussalam Evakuasi 20 Warga yang Terjebak Banjir
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, banjir menyebabkan 20 petani terjebak. Dari 20 warga yang terjebak merupakan anak-anak.
Menurut informasi hingga malam ini ratusan kendaraan dari Aceh menuju Medan Sumatera Utara maupun sebaliknya masih terperangkap di lokasi longsor.
Longsor terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.
Seperti diberitakan, cuaca ekstrem berupa hujan deras, angin kencang dan terus melanda Kota Subulussalam terutama petang dan malam hari seperti yang terjadi.
Kondisi ini membuat Jalan Nasional Subulussalam-Medan rawan tanah longsor dan pohon tumbang.
Pantauan Serambinews.com, setiap hari Kota Subulussalam terus dilanda hujan dan petir.
Bahkan hujan mengguyur siang malam termasuk pagi hari.
Di beberapa lokasi seperti kawasan puncak desa Jontor dekat Kali Sirekrep kondisi cuaca lebih ekstrem.
Selain terus dilanda hujan, dentuman petir juga cukup rawan.
• Terkait Penganiayaan Guru Honorer di Subulussalam, Ini Permintaan YARA Kepada Polisi
• Video Amatir Detik-detik Amukan Wali Murid Terhadap Guru di Subulussalam
• Aceh Kring Kring Tawarkan Suasana Rex Peunayong di Jakarta
Mencapai 15 Titik
Longsor yang menimbun badan jalan nasional Aceh-Medan, Sumatera Utara di wilayah Kota Subulussalam hingga Pakpak Bharat diperkirakan mencapai 15 titik.
”Ada 15 titik longsor mulai Subulussalam sampai Pakpak Bharat,” kata Jaka Pratama, seorang pengendara kepada Serambinews.com, Kamis (28/11/2019).
Jaka Pratama mengaku sempat terjebak di lokasi longsor saat dalam perjalanan menuju Sidikalang, Dairi, Sumatera Utara.
Berdasarkan perhitungannya setidaknya ada 15 titik lokasi longsor di sepanjang jalan nasional Subulussalam-Medan, Sumatera Utara.
Ke 15 titik longsor ini delapan di wilayah Kota Subulussalam serta tujuh di Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
Delapan titik longsor di wilayah Subulussalam, berada mulai dari Desa Jontor-Lae Ikan Penanggalan.