Berita Luar Negeri

Mata-mata Legendaris Uni Soviet Meninggal, Pernah Ungkap Rencana Nazi Bunuh Para Pemimpin Sekutu

Goar Vartanyan, mata-mata legendaris Uni Soviet yang mengungkap rencana Nazi membunuh para pemimpin Sekutu, meninggal di usia 93 tahun

Editor: Muhammad Hadi

SERAMBINEWS.COM - Goar Vartanyan, mata-mata legendaris Uni Soviet yang mengungkap rencana Nazi membunuh para pemimpin Sekutu, meninggal di usia 93 tahun.

Badan intelijen luar negeri Rusia (SVR) menyatakan, Goar meninggal Senin (25/11/2019), disampaikan juru bicara Sergei Ivanov.

Seperti dilansir AFP, rencananya jenazah Goar Vartanyan bakal dimakamkan di pemakaman prestisius Moskwa, Troyekurovskoe.

Gunakan Jet Tempur F-16, Turki Uji Coba Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia, Amerika Serikat Khawatir

Goar menjadi mata-mata legendaris Uni Soviet setelah mengungkap plot itu bersama sang suami, Gevork Vartanian, yang meninggal pada 2012.

"Tanpa pasangan ini, sejarah negara ini mungkin akan lain. Mereka ini menorehkan tinta di umat manusia," kata juru bicara pemerintah, Dmitry Peskov.

Lahir pada 1926 di Armenia Soviet, Goar pindah ke Iran pada 1930-an.

Presiden Jokowi Akui Target Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun Ini Sulit Terealisasi

Di sana, dia bergabung dengan grup antifasis yang dipimpin sang suami.

Dilansir BBC Rabu (27/11/2019), mereka diyakini mengungkap ratusan agen Nazi dan bertanggung jawab atas konferensi 1943.

Saat itu, "Big Three", julukan yang diberikan bagi para pemimpin Sekutu di Perang Dunia II, berkumpul di Teheran.

Kisah Pemain asal Brasil Saat Bawa Persiraja Promosi, Takut Tsunami Hingga Bertemu Istri di Aceh

Mereka adalah Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, Presiden AS Franklin D Roosevelt, dan pemimpin Soviet Joseph Stalin.

Goar dan suaminya berperan dalam mengungkap Operation Long Jump, yakni plot untuk membunuh "Big Three", dan menangkap calon pembunuhnya.

Plot itu diyakini diprakarsai oleh komandan Nazi kelahiran Austria, Otto Skorzeny, dan terungkap setelah transmisi komunikasinya dicegat.

Istri Susah Payah Jadi TKW di Luar Negeri, Suaminya Malah Jadi Begal Payudara

Joseph Stalin bersama Presiden AS Franklin Delano Roosevelt dan PM Inggris Winston Churchill dalam konferensi Teheran pada November 1943. Ketiga pemimpin ini saat itu disebut sebagai Tiga Besar.
Joseph Stalin bersama Presiden AS Franklin Delano Roosevelt dan PM Inggris Winston Churchill dalam konferensi Teheran pada November 1943. Ketiga pemimpin ini saat itu disebut sebagai Tiga Besar. ((Wikipedia))

Namun, dalam memoarnya, pria yang membantu pemimpin fasis Italia Benito Mussolini kabur itu mengaku tak merencanakannya.

Goar dan Gevork kemudian pindah ke Soviet pada 1951, dan bekerja bersama dalam sejumlah program "ilegal" sepanjang 1956-1986.

Peskov menyatakan, Presiden Vladimir Putin yang merupakan mantan agen KGB, sangat mengenal pasangan legendaris tersebut.

10 Formasi CPNS Kosong Pendaftar di Subulussalam, Berikut 10 Formasi Tak Ada yang Mendaftar

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved