Proyek Jalan Jantho Lamno
Tinjau Proyek Jalan Jantho-Lamno, Asisten II Mendaki Bukit dan Lintasi Lima Sungai
Kunjungan jalan Jantho-Lamno itu, adalah untuk meninjau realisasai fisik kedua pekerjaan proyek pelebaran jalan dan pembangunan jembatan rangka baja s
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Asisten II Setda Aceh H T Ahmad Dadek bersama rombongan Biro Pembangunan, Robby dan P2K, Sabtu (30/11/2019) siang tadi, yang melanjutkan kunjungan kerja meninjau paket proyek jalan tembus lintas tengah, Jantho-Lamno.
Rombongan harus jalan kaki mendaki bukit berlumpur dan menyeberangi lima sungai.
Proyek yang ingin dilihat Asisten II Setda Aceh, Ahmad Dadek, ke lokasi proyek jalan tembus lintas tengah Jantho-Lamno itu, adalah pelebaran badan jalan dan penurunan grade atau ketinggian badan jalan pada Km 35 Jantho (Aceh Besar)-perbatasan Lamno (Aceh Jaya).
Kuasa Pengguna Anggaran pelaksana proyek jalan Jantho-Lamno Marliansyah mengatakan panjang jalan Jantho-Lamno yang hendak dibangun 65 Km.
Dalam pelaksanaannya pekerjaan, dibagi dua seksi.
Seksi I dari Jantho sampai perbatasan Lamno Aceh Jaya.
• Harga Cabai Merah di Gayo Lues Turun, Segini Harganya Saat Ini
• Forum DAS Peusangan Gelar Festival Krueng Peusangan 5 Desember
• RAPBK Bireuen Tahun 2020 Disahkan, Ini Harapan Dewan
Panjang badan jalan yang hendak dibangun 40 Km. Seksi II dari Lamno sampai perbatasan Aceh Besar. Pada seksi II ini juga ada pekerjaan yaitu pelebaran, membersihkan longsoran dan pengaspalan 1 Km Rp 24 miliar, pada tahun ini.
Panjang badan jalan yang hendak dibangun 25 Km.
Untuk lintasan dari Lamno ke Jantho, sepanjang 25 KM, badan jalan yang sudah dibuka dan diaspal 15 Km, sedangkan yang belum diaspal 10 Km lagi.
Sementara dari Jantho sampai perbatasan Aceh Jaya, jalan yang sudah diaspal 31 Km, dari 40 Km. Ini artinya untuk ruas Jantho - Lamno, masih ada 9 Km lagi badan jalan yang belum diaspal.
Dari 9 Km badan jalan yang belum diaspal tersebut, pada tahun ini ada pekerjaan pembangunan 1 unit jembatan dengan nilai kontrak sekitar Rp 11 miliar, dan pekerjaan pelebaran badan jalan, penurunan ketinggian badan jalan, pengaspalan dan lainnya dengan nilai Rp 20 miliar.
Sedangkan untuk lintasan dari Lamno ke perbatasan Aceh Besar, tahun ini tidak ada pekerjaan.
Kunjungan jalan Jantho-Lamno itu, adalah untuk meninjau realisasai fisik kedua pekerjaan proyek pelebaran jalan dan pembangunan jembatan rangka baja sepanjang 50 Km.
Untuk pembangunan jembatan rangka bentangan 50 meter, realisasi fisik proyeknya sudah berada di atas 90 persen, rangka baja jembatan sudah di pasang di atas sungai dan kepala jembatannya, tinggal pengecoran lantai jembatan dan pengaspalan.
Batas akhir pekerjaan 15 Desember 2019. Sedangkan untuk pekerjaan pelebaran dan penurunan badan jalan setinggi 25 meter, sudah dilakukan, tapi hasil penurunannya masih tergolong tinggi, perlu dilakukan pengerukan kembali, supaya mobil truk dan tangki bisa melalui jalan itu, setelah diaspal.
Pada saat menuju ke lokasi pengerukan bukit untuk penurunan badan jalan, mobil yang ditumpangi Asisten II, tidak mampu sampai ke puncak bukit, karena badan jalannya licin.
Asisten II Setda Aceh ,
Ahmad Dadek harus turun dari mobil dan berjalan kaki sampai ke atas bukit.
Kondisi badan jalan becek dan berlumpur. Pada saat Asisten II bersama rombongan melakukan pendakian ke atas bukit, hujan turun sangat lebat.
Karena hujan deras dan pada waktu turun dari bukit, Asisten II Setda Aceh harus dituntun, takut jatuh dan tergelincir, karena kemiringan badan jalannya mencapai 45 derajat.
Ahmad Dadek menyarankan kepada Dinas PUPR Aceh, ketinggian badan jalan di Km 35-39, harus dipangkas sampai pada kondisi normal.(*)