Pedagang sayur demo

Begini Aksi Kadisprindagkop Subulussalam Redakan Aksi Emak-Emak Pedagang Sayur yang Memblokir Jalan

Asmial turun meredakan para pedagang ini agar tidak lagi menduduki badan jalan yang merupakan fasilitas umum.

Penulis: Khalidin | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Kadisprindagkop) Subulussalam Asmial saat meredakan puluhan emak-emak pedagang sayur mayur pasar tradisional Subulussalam memblokir jalan T Nyak Adam Kamil, Rabu (4/12/2019) (SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN) 

 Asmial turun meredakan para pedagang ini agar tidak lagi menduduki badan jalan yang merupakan fasilitas umum.

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Kepala Dinas Perindustrian,  Perdagangan dan Koperasi (Kadisprindagkop) Subulussalam Asmial langsung turun ke lokasi.

Kadisprindagkop ini menghadapi puluhan emak-emak pedagang sayur mayur pasar tradisional Subulussalam yang beraksi dengan memblokir jalan T Nyak Adam Kamil, Kecamatan Simpang Kiri Rabu (4/12/2019).

Asmial turun meredakan para pedagang ini agar tidak lagi menduduki badan jalan yang merupakan fasilitas umum.

BREAKING NEWS - Puluhan Pedagang Sayur Mayur Subulussalam Blokir Jalan, Ini Masalahnya

7 Desa Ini Berada di Tempat Tersembunyi, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi

Ayah 2 Anak Ini Berhasil Turunkan Berat Badan Hingga 50 Kg, Kini Badannya Berotot, Apa Rahasianya?

Menggunakan mobil patrol dinas pasar yang baru dioperasikan di sana, Asmial turun ke lokasi tanpa membawa Satpol PP sebagaimana kebiasaan penertiban pedagang kaki lima lazimnya. 

Asmial hanya ditemani Kasatpol PP dan WH, Aspin Silviansyah yang tak lain adik kandungnya.

Dengan gayanya pasarannya, Asmial tanpa ragu menghadapi pedagang sayur yang 98 persen emak-emak. Selain Asmial turun pula Camat Simpang Kiri Rahmayani Sari Munthe.

Pantauan Serambinews.com, begitu turun dari mobil patroli, Asmial mendekati emak-emak pedagang sayur seraya mengacungkan jempolnya.

Asmial mengucapkan apa yang dilakukan kaum emak merupakan hal bagus.”Bagus, bagus, ini bagus, mantap,” kata Asmial seraya mengacungkan jempolnya.

Selain itu Asmial juga tampak tos dengan pedagang dan salaman dengan mantap. 

Tapi, meski mengucapkan kata bagus dan mantap, tangan Asmial sigap mengarahkan emak-emak untuk segera bubar.

Dia juga mengucapkan kata bubar-bubar dan tidak lagi menggelar dagangan di jalanan.

Tangan Asmial terus menyapu bahu, memegang dan menggiring para pedagang yang mayoritas emak-emak untuk segera masuk ke dalam pasar.

Seperti dihipnotis, arahan Asmial tampak langsung diikuti para emak-emak meski sempat ada dialog beberapa menit.

Tapi, para emak-emak ini dengan mudah digiring oleh Asmial hingga  tidak sampai lima menit mereka bubar.

Asmial meminta pedagang bubar dan kembali masuk ke pasar dengan sebuah janji akan segera menertibkan pedagang yang bejualan di tepi jalan.

Menurut Asmial, Kamis (5/12/2019) besok akan ada penertiban pedagang sayur mayur atau lainnya di tepi jalan.”Sekarang bubar dulu, masuk kalian ya. Ini saya tangani.

Pokoknya besok ada penertiban,” ujar Asmial kepada kaum emak.

 “Pak, pasti ya, besok tertibkan. Kalau tidak kami beraksi lagi. Pemerintah harus komit ya, kami lihat besok,” timpal pedagang.

 Para pedagang yang merupakan emak-emak ini akhirnya meninggalkan pasal setelah buru-buru mengemasi dagangan mereka.

Asmial membubarkan aksi puluhan emak-emak pedagang sayur tanpa menggunakan kekuatan personel Satpol PP atau cara-cara kekerasan. Luar biasa. 

Sebelumnya, Jalan T. Nyak Adam  Kamil tepatnya dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Oyon Rabu (4/12/2019) mendadak ramai oleh aksi puluhan pedagang sayur mayur pasar tradisional Subulussalam yang memblokir jalan  tersebut.

Aksi pemblokiran ini untuk memprotes adanya pedagang sayur di tepi jalan tersebut sehingga dituding mematikan usaha mereka yang berjualan di dalam pasar.

 Menurut sejumlah pedagang, mereka tak terima sebagian pedagang dibebaskan berjualan di badan jalan. Sebab, dagangan para pedagang di dalam pasar tidak laku dan membusuk.

Padahal, para pedagang ini mengaku harus mengeluarkan  sejumlah uang untuk sewa lapak di dalam pasar, biaya kebersihan dan lainnya.

”Kami harus mengeluarkan banyak uang tapi dagangan kami tidak laku sehingga membusuk,” teriak para pedagang sambil memegang terong dan sayuran.

Dikatakan, dagangan sayur di dalam pasar tidak laku lantaran para pembeli enggan masuk.

Ini karena di tepi jalan telah tersedia dagangan sayuran milik pedagang lain.

Lagi pula, katanya para pedagang di tepi jalan pun menjual dagangannya lebih murah dan mudah didapatkan konsumen.

Para pedagang memprotes sambil mengacung-acungkan sayuran, mengucek  dan melemparnya ke jalanan.

 Mereka menggelar tikar dan dagangan layaknya orang berjualan. Mereka menyatakan yang mereka duduki tersebut bukan jalan namun lokasi pasar.

Sebab, di sana banyak pedagang menggelar jualannya selama ini. Akibat aksi tersebut lalu lintas di Jalan T nyak Adam Kamil lumpuh total.

Beberapa pengendara sempat protes karena merasa jalannya terganggu.

Namun setelah cekcok para pengendara mengalihkan arah kendaraan mereka guna menghindari terjadinya hal tak diinginkan.

Para pedagang mengaku tetap akan memblokir badan jalan sebelum ada ketegasan pemerintah.

Mereka keukeuh tidak bergeser dari lokasi jalan jika permintaannya penertiban pedagang di tepi jalan belum dipenuhi.

Permintaan mereka hanya satu, pemerintah menertibkan semua pedagang berjualan yang di badan jalan.

 Seperti diberitakan, puluhan pedagang sayur mayur pasar tradisional Subulussalam memblokir jalan T Nyak Adam Kamil, Rabu (4/12/2019).

Aksi para pedagang sayur ini sebagai bentuk protes terhadap sebagian pedagang lainnya yang berjualan di tepi jalan.

Menurut sejumlah pedagang, mereka tak terima sebagian pedagang dibebaskan berjualan di badan jalan. Sebab, dagangan para pedagang di dalam pasar tidak laku dan membusuk.

Para pedagang di tepi jalan pun menjual dagangannya lebih murah dan mudah didapatkan.

Para pedagang memprotes sambil mengacung-acungkan sayuran dan melemparnya.

Merekapun menggelar tikar dari terpal dan dagangan layaknya orang berjualan. Akibatnya, lalu lintas di Jalan T nyak Adam Kamil lumpuh total.

Para pedagang mengkau tetap akan memblokir badan jalan sebelum ada ketegasan pemerintah.

Permintaan mereka hanya satu, pemerintah menertibkan semua pedagang berjualan yang di badan jalan.

"Kami hanya minta semua pedagang tertib berjualan di pasar, bukan di jalanan," teriak pedagang yang didominasi kaum emak-emak.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved